Aku ? Nikah ?

36 1 1
                                    

Dhirra Arabella. Atau yg akrab di panggil Dirra. Mahasiswi semester 5. Hidup nya yang semula damai dan tertata tiba tiba mendadak membingungkan.

Pagi itu Dhirra seperti biasa berangkat kuliah dengan motor metic nya. Tidak ada yang beda seperti hari hari sebelum nya. Tidak sebelum kabar yang membingungkan didengar oleh nya.

Di kampus, Dhirra bertemu dengan teman temannya dan memulai perkuliahan dengan serius sesekali di selingi dengan mengobrol bersama temannya. Membicarakan dosen yang selalu lupa waktu padahal waktu perkuliahan sudah selesai 10 menit yang lalu.

"Dhirr, aku kebelet pipiss nihhh. Gilaa Pak Rudi lama banget selesainya"

Dhirra menatap geli pada Lea teman nya yang selalu saja tidak serius di kelas. Mengantuk, bosan, ingin kekemar mandi. Tidak pernah Lea tidak mengeluh jika ada kelas.

"Ahh elah Le, bentar lagi ini. Tahan dikit lah" bujuk Dhirra sambil melihat kaki Lea yang terus di goyangkan untuk menghilangkan rasa ingin buang air.

"Ihh dari tadii udah di tahan, lagian ini dosen korupsi waktu banget sii"

Belum sempat Dhirra membalas perkataan Lea, Pak Rudi lebih dulu memberi tahu kalau perkuliahan selesai. Langsung Lea keluar untuk menuntaskan urusannya.

Dhirra hanya diam dan membereskan buku nya bersiap untuk pulang.

"Dhirr, langsung balik nih?"
Dhirra hanya mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Lea.

"Yahh temenin lah hayuk ke gramed, mau beli buku"

Dhirra diam melihat Lea, walaupun mereka seumuran. Lea terkesan memiliki sikap yang manja. Mungkin itu karena dia anak satu satunya dalam keluarga.

"Maless ah, besok ajaa. Aku mau pulang. Udah janji sama mama mau bantuin masak. Besok ada tamu katanya"

Lea tampak kecewa. Namun tetap mengangguk.

"Salam yaa sama ibuk, bilangin besok aku dateng minta mangga depan rumah" Lea memang sudah akrab dengan keluarga Dhirra.

"Udah abis mangga nya di makan Revan"

"Yah masa abis sih, sepohon banyak gituu" karena suara Lea yang keras banyak yang menatap bingung kearah mereka.

"Ihh bacod ahh, iya iya besok dateng. Yaudah aku balik yaa. Bye Le"

Lea mengangguk dan berjalan ke arah sepeda motor nya setelah melihat sahabat nya itu sudah tak terlihat lagi.

Setelah sampai rumah, Dhirra bingung. Apakah ada saudara yang datang ? Dhirra kembali heran begitu melihat banyak wajah yang tidak ia kenal.

"Ini aku gak salah rumah deh kaya nyaa. Kok banyak orang"

Dhirra terkejud ketika ada yang menepuk pundaknya.
"Ahh revan, ngagetin mbak ajaa, kok rame ada apa?"

Bukannya menjawab revan cuma senyum senyum gak jelas. Dhirra semakin bingung.

Adik laknat batin Dhirra.

"Ihh revaann jawab mbak nanya loh ini"

Revan tak mejawab dan Dhirra memilih untuk masuk kedalam.

Dhirra masuk dari pintu dapur dan langsung bertemu dengan Ibu nya.
"Ituu ada tamu, kamu siap siap make baju yang bagus sana"

Dhirra awalnya malas. Karena dia baru saja kembali dari kampus dan sudah disuruh untuk bersiap lagi. Dhirra menghela napas.
"Baru juga balik ishhh. Gak asik disuruh istirahat dulu kek"

"Dhirraaa cepetan yaa, nanti tamu nya nunggu"
Dia langsung bergegas kekamar mendengar teriakan membahana ibu nya. Dalam hati Dhirra membatin ihh ngapain harus teriak sii buat orang kaget ajaa.

One Shoot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang