2 : pergi

1.5K 322 33
                                    

• ━━━━━━━━

Kemana pun kau pergi, selama apapun kau pergi. Aku akan terus berada disini menunggu mu kembali.

━━━━━━━━━ •

Sebulan berakhir sejak pertemuan pertama mereka, sejak saat itu juga Shinsuke terus datang berkunjung ke rumah (name).

Entah hanya untuk sekedar mampir, membawakan masakan yang dibuat sang nenek tercinta, membantu (name) dalam memperbaiki rumah yang terbuat dari kayu itu, sampai membantu (name) dalam urusan bersih-bersih.

Shinsuke sama sekali tak keberatan dan sangat menikmati setiap waktunya yang terbuang dirumah (name).

Kini (name) menjadi salah satu prioritasnya, gadis ini harus dijaga dari orang-orang aneh yang mencoba berbuat hal macam-macam terhadap (name).

Dunia ini rawan akan orang jahat, semua orang memang tidak lah salah untuk kita curigai bahkan orang terdekat sekalipun. (Name) saat ini hanya tinggal seorang diri dan dirinya adalah seorang perempuan. Bukankah celah untuk para lelaki jahat diluar sana sangat terbuka lebar?

Shinsuke bahkan sampai meminta tolong pada orang-orang yang berada di depan pembelokan rumah (name) untuk mengawasi jika ada orang aneh yang menuju kemari.

Sore hari itu kembali Shinsuke lalui dengan meminum secangkir teh hangat di teras rumah (name) sambil menyaksikan burung-burung gagak yang menghiasi langit sore.

Langit berwarna gradasi jingga keemasan serta tambahan warna kuning, ungu dan merah, janganlah lupakan angin sepoi-sepoi yang meniup dedaunan di pohon pun ikut meramaikan sore hari ini.

"Mau tambah tehnya?" tawar (name) kepada Shinsuke.

"Tidak terima kasih, duduk lah sebentar dan nikmati sore yang indah ini," ucap Shinsuke yang pandangannya masih setia menyaksikan para burung gagak yang berterbangan itu.

(Name) menggangguk dan duduk di samping Shinsuke, Shinsuke sedikit bergeser agar tidak terlalu berdekatan dengan (name).

"Sebentar lagi kau lulus dari SMA ya?" tanya (name).

"Iya, maaf kalau beberapa minggu ke depan aku jarang mampir kesini. Sepertinya aku akan sibuk mengurus anggota ekstrakurikuler voli pria dan acara kelulusan nanti."

Shinsuke menghela napas, merasa bersalah untuk hal tersebut.

(Name) menatap Shinsuke dengan penuh ketulusan. "Tak apa, selamat untuk kelulusan mu."

"Aku belum resmi lulus." Shinsuke membalikkan pandangnya, kini saling bertatap mata dengan (name).

"Aku hanya ingin mengucapkannya sekarang, apa tidak boleh?" (Name) tersenyum tipis.

"Tidak, terima kasih banyak."

Pada saat itu, Shinsuke mendapatkan firasat buruk.

• ━━━━━━━━

Koi no yokan

━━━━━━━━━ •

Hari kelulusan tiba. Bunga sakura yang bermekaran ikut merayakan kelulusan para angkatan kelas 3 tahun ini.

Sorak-sorak suara penuh kegembiraan terus terdengar dari ujung ke ujung sekolah ini. Terdengar juga beberapa suara tangis para siswa-siswi yang hendak akan berpisah dengan teman-teman terdekat.

Shinsuke saat ini sibuk kesana kemari karena banyak teman seangkatannya yang meminta untuk berfoto bersama agar dapat menyimpan kenang-kenangan.

Prestasi dan sikap sopan santunnya itulah yang menjadikannya sebagai seorang kakak kelas panutan. Diamnya disegani oleh para murid, ketika berbicara, meleleh juga para murid mendengar suaranya yang sangat mendamaikan hati.

Setelah selesai mengiyakan banyaknya permintaan untuk foto bersama, Shinsuke sibuk meladeni Miya kembar yang terus menerus mengeluarkan air mata karena Shinsuke akan pergi dari sekolah ini.

"KITA-SAN TETAPLAH DISINI SAMPAI KAMI LULUS!" teriak Atsumu yang menusuk gendang telinga.

"BODOH, TIDAK BISA SEPERTI ITU. TAPI KALAU BISA AKU SETUJU," ucap Osamu yang ikut berteriak seperti Atsumu.

Shinsuke mengeleng pelan, sepertinya iya sangat bersyukur akan berlisah dari dua kembar berisik ini.

"SUNA! KEMARI! FOTOKAN KAMI BERSAMA KITA-SAN!"

Suna menoleh dengan malas, ini juga yang ia tidak sukai. Menjadi fotografer gratisan untuk si kembar ini.

Tapi dia juga ingin berfoto bersama kakak kelas sekaligus kapten timnya itu, jadi Suna iyakan saja.

Dari pagi hingga sore Shinsuke lewati dengan berjalan kesana-kemari karena banyaknya permintaan untuk berfoto bersama. Susah baginya untuk menolak, sebaik itu dirinya untuk orang-orang.

Tak hanya satu angkatannya saja yang meminta foto, adik-adik kelasnya pun ikut meminta untuk melakukan foto bersama.

Sungguh kakak kelas kesayangan satu Sekolah.

Sebelum pulang ke rumah, Shinsuke menyempatkan diri untuk datang sebentar ke rumah (name).

Sudah sekitar dua mingguan Shinsuke tak kesini, sekalian ia datang untuk memberikan beberapa bingkisan yang ia dapatkan tadi.

Namun, hal buruk terjadi. (Name) tidak berada di sini. Seingat Shinsuke juga (name) tidak akan kemana-mana karena tak memiliki tujuan saat keluar dari rumah.

Kalau pun (name) keluar, paling sekitar jam 4 sore (name) pergi ke jembatan untuk melihat pemandangan lalu kembali ke rumah.

Sekarang ini jam 5 sore yang artinya (name) sudah berada di rumah.

Buru-buru Shinsuke pergi bertanya ke orang yang tinggal di depan sana. Orang yang sebelumnya ia minta tolong untuk mengawasi orang-orang aneh yang menuju rumah (name).

"Waktu itu kami melihat ada dua orang pria yang membawa (name) pergi. Saat kami tanyakan mereka siapa, mereka menjawab mereka adalah orang suruhan dari kedua orang tua gadis itu, jadi kami biarkan mereka," jelas bapak tersebut.

Shinsuke paham lalu mengucapkan terima kasih untuk informasi yang diberikan bapak tersebut.

"Jadi, hari terakhir kita bertemu adalah dua minggu yang lalu...."

Shinsuke berjalan pulang ke rumah. Dengan membawa perasaan yang sulit dijelaskan.

"Aku harap kau baik-baik saja, (name)."


Koi No Yokan
Bagian 2 : pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal
Selesai.

Koi No Yokan • Kita Shinsuke  •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang