Happy Reading 🍁
Jangan lupa vote ya💙
🍂🍂🍂
Flashback on
10 tahun lalu...
Seorang gadis kecil dengan sengaja menyimpan ulat kecil diatas kepala seorang perebut sahabatnya itulah pikirnya, ingat perebut sahabat!
Gadis itu tertawa melihat seorang perebut sahabatnya sedang menangis sebari berusaha membuang ulat kecil yang ada diatas kepalanya.
Ah rasanya senang sekali melihat siperebut itu menangis batinnya.Anak lelaki yang sedari tadi sedang bermain bola segera menoleh ke arah sahabatnya. Dan betapa marahnya ia saat melihat hal yang menurutnya keterlaluan.
"Aya jangan dijailin terus dina nya!"suara lantang anak laki-laki yang sedari tadi melihat kejailan-kejailan yang dilakukan sahabatnya itu.
Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi ada anak lelaki yang berdiri dibalik pohon sambil mengepalkan tangan kecilnya dan mendesis tak suka kala gadisnya dibentak oleh seseorang.Ya, gadis kecil yang menaruh ulat itu Aya. Lebih tepatnya Astrajingga Haura Mazaya. Seorang gadis kecil yang sangat manis dengan mata bulat indahnya dan jangan lupakan pipinya yang selalu membuat orang-orang menahan diri agar tidak menggigitnya.
Dan anak yang menangis akibat ulat itu Dina.lebih tepatnya Adina Nufa Ramya. Ia memang cantik tapi tidak selucu Aya.Ingat itu!
Aya yang mendengar penuturan sahabatnya itu hanya tersenyum pilu."Maafin aya deva, aya ga maksud gitu tadi itu cum-"
"Cuma apa?!kamu ..."ucapnya sambil menunjuk wajah Aya."kamu bukan sahabat aku lagi!!".sambungnya.Dan anak lelaki yang memarahi Aya adalah Deva, lebih tepatnya Adeva Dirgantara.Seorang yang memiliki hidung mancung, alis tebal, bibir tipis, ah jangan lupakan ini, walau masih anak-anak tapi ia sudah memiliki rahang yang keras dan kokoh.ah sangat tampan
Aya yang mendengar itu lantas mendongkak menatap sahabat lelakinya yang selama ini selalu menjadi pelindungnya,pangerannya.ahh..lupakan saja itu hanya terjadi sebelum adanya anak wanita centil itu.ia membenci saat sahabatnya sendiri membela si anak itu, ia benci saat sahabatnya lebih asik bermain dengan anak itu, ia benci.
Air mata yang sedari tadi ia tahan mengalir begitu saja. Ia tidak tahan, rasanya bahkan sangat sakit, sakit sekali.rasanya sesak, begitu sesak bahkan hatinya seperti ditusuk-tusuk ribuan jarum. Sangat menyakitkan.
"Tenang saja aya, aku selalu bersamamu". Batin seseorang.
🍂🍂🍂
Sudah 10 tahun semenjak kejadian beberapa tahun lalu. Dan kini ia bahkan belum memiliki teman? Ah ralat maksudnya memang tidak lagi mau berteman dengan siapapun itu. meski itu anak seorang aktris terkenal atau bahkan anak dari presiden sekalipun?
Mungkin rasa kecewanya masih sangat besar, hingga ia memutuskan untuk tidak memiliki teman sama sekali.Brakkk
Semua orang menatap ke arah si pelaku yang telah mendorong pintu tanpa santai-santainya.
"Haura kamu ini apa-apaan?! Sudah telat masuk! Gak punya sopan santun juga! Emangnya orang tua kamu gak ngajarin apa?!". Suara melengking seorang guru yang mampu menusuk setiap telinga yang mendengarnya."Kamu dengar tidak?!".Sentaknya lagi yang sayang sekali hanya dianggap angin lalu oleh Haura. Ia hanya pergi dan duduk manis di tempat duduknya tanpa mempedulikan tatapan-tatapan sekitarnya.
"Siapa yang nyuruh kamu duduk Astrajingga Haura Mazaya?!". Habis sudah kesabarannya untuk menghadapi murid yang satu ini.dan lihat semuanya kembali dibuat bungkam oleh seorang haura. Ia dengan santainya melepas earphone yang sedari tadi menempel pada telinganya dan mengedarkan pandangannya pada setiap penjuru kelas "Ada apa?" Tanyanya dengan tatapan polosnya.
🍂🍂🍂
"Mas tadi dina minta mobil baru sama aku".ungkap sang istri dan "Nanti aku beliin sayang, kamu tenang aja". Jawabnya seraya mengecup kepala istrinya.
"Mas anak kamu tadi bentak aku bahkan dia mau nampar aku". Adunya pada sang suami dan dapat dilihat tangan suaminya terkepal erat bahakan kuku-kukunya sudah memutih
"Aku akan beri pelajaran sama dia". Ucapnya penuh amarah."Mama!". Suara pintu yang terbuka dan menampilkan anak kesayangannya dan seoraorang remaja lelaki disampingnya "Hallo tante, om".ucapnya seraya mencium tangan keduanya.
"Eh sayang ayo duduk, mau minum apa?".ucapnya lembut "eh ga usah tante".tolaknya halus "aku juga mau langsung pulang tante om,". Dan kembali menciumi tangan keduanya.
"Aku mau pul-"Brakkk
Ah siapa lagi kalo bukan haura, sigadis dingin dan juga bar-bar yang dengan santainya ia melewati orang-orang disana dan hendak pergi ke kamarnya.
Tapi..."Kamu bukannya baca salam malah nyelonong aja, kamu ga liat ada orang disini?!". Ucap ayahnya.eh ralat maksudya ucap Pak Guntur yang terhormat.
"Eh ada orang toh?".ujar haura dengan senyum sinisnya."Kamu jangan keterlaluan ya haura!".ucap ibunya, eh jalang ayahnya maksudnya satu persatu tanpa menghiraukan tatapan-tatapan tajam yang mereka berikan dan..Plakk
Dan lihatlah guys bahkan sekarang ayahnya seorang pahlawan baginya telah menamparnya.ia terkekeh, miris memang.
"Kamu pergi dari rumah ini!".ucap Ayahnya dengan nada murka
Haura terkekeh sinis dan tak lupa ia menarik nafas panjangnya tak ada lagi kata ayah batinnya."Seharusnya kalian yang pergi dari rumah bundaku!".ujar haura ah emosinya sudah tidak teratur. "Apa maksudmu?!".tanya si ibu ah jalang maksudnya.ia tersenyum sinis "Ga ngerti bahasa manusia lo!-"
"Astrajingga Haura Mazaya jaga ucapan kamu! Saya tidak pernah mengajarkan hal seperti itu!". Murkanya ah lihat saja wajahnya sudah merah padam.tetap saja haura tetaplah haura. Kilasan-kilasan masalalu saat ayahnya melakukan hubungan menjijikan itu bersama si jalang dan tanpa peduli pada bundanya yang selalu menangis setiap malam. Aggrh haura sangat membeci ayahnya apalagi si jalang ini. Ia benci orang yang sudah membuat bundanya menangis."Emang anda pernah mengajarkan saya sopan santun?! Apa maksud anda sopan santun dalam hal menghormati seorang jalang yang su-"
"HAURA!! Jaga ucapan kamu!".Huh mereka sampai lupa akan adanya si anak jalang dan si mantan sahabat haura ini. Haura kembali tersenyum sinis setidaknya kedua mahluk itu sudah mengetahui tentang si jalang ini.
"Gua ga mau liat kalian mulai hari ini, jadi silahkan pergi-" ia menjeda ucapannya dan "dan lu jalang jangan pernah bawa perhiasan bunda gua itu ga akan pantes buat jalang". Ia lagi-lagi tersenyum sinis dan segera pergi ke kamarnya tapi..eh kenapa ga ada salam perpisahan dulu? Batinnya.
Ia berbalik badan dan"Ah lupa gua, eumm...Good bye".
______________
12 desember 2020Jangan lupa vote ya!
Follow ig :rafiwdyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRAJINGGA
Teen Fiction"Bunda!!,ah..aya kangen banget".ujarnya sambil memeluk wanita paruh baya itu dengan sayang."Aya nakal ya sekarang,udah ga inget bunda lagi".jawab wanita paruhbaya itu dengan sesekali menciumi pipi aya. Sedari tadi mereka berpelukan tanpa mempedu...