*Drabble*
🌼
🌼Malam ini kau berada di balkon kamarmu, menatap langit seperti malam-malam biasanya. Kau selalu menatap langit yang penuh bintang, kau selalu menyukai pancarannya yang selalu menyinari langit.
Tapi hari ini ada yang berbeda, kau tidak melihat bintang di sana, padahal kau sangat menyukainya. "Mengapa tidak ada bintang hari ini?" gumam mu.
Sepertinya, bintang mengetahui isi hatimu. Bahkan, dia tidak menampakkan dirinya di sana. Ya, kurasa dia merasakan apa yang aku rasakan. "Apa dunia memang sejahat ini Tuhan?" lirihmu.
Matamu mulai berkaca-kaca, kau mendongak ke atas menghalau cairan bening yang ingin keluar dari matamu. Kau menahan sesak di dadamu, ya sepertinya kau sudah tidak kuat dengan rasa sakit dihatimu.
"Mengapa aku dilahirkan di dunia ini Tuhan, jika hanya untuk merasakan sakit. Mengapa?" gumam mu, dan ya. Akhirnya cairan bening itu keluar dari matamu, kau menangis, kau terisak di sana. Kapan waktunya? "Kapan waktunya yang katanya indah pada waktunya" Tuhan, kapan? Tangismu, sambil bertanya.
"Mengapa hanya ada tangis? Mengapa tidak pernah ada tawa di hidupku, mengapa?" tanyamu lagi. Mengapa selalu ada luka Tuhan, mengapa? Mengapa luka ini tak pernah sembuh Tuhan, mengapa? Gumam mu.
Mengapa, aku harus merasakan sakitnya dibenci oleh keluargaku? Mengapa, aku harus merasakan sakitnya dikhianati oleh sahabatku? Mengapa, aku harus merasakkan sakitnya dikecewakan dan di hancurkan oleh cinta, mengapa? Kali ini kau berteriak sambil menangis.
Kau menghapus air matamu kasar, dan kau segera merubah raut wajahmu menjadi tersenyum. Seperti yang selalu kau lakukan setiap harinya, kau menyemangati dirimu untuk keluar dari zona ini, karena kau yakin. Jika kau terus berada dalam keterpurukan, kau tidak akan merasakan kebahagiaan.
"Karna kebahagiaan dan kesedihan, hanya dirimu sendiri yang dapat menciptakannya."
Kau sudah tidak lagi menatap langit sedari tadi, dan akhirnya, kau memutuskan untuk beranjak dari sana. Kau masuk ke kamarmu sembari tersenyum, dan berharap hari esok kau akan bahagia.
Alhamdulillah beres😭🤲
Teruntuk bang Joo: nuklir otw rumahmu ya bang, selamat bang anggap saja itu hadiah dari saya 😶
Jika ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf. Karena cerita ini diketik atas ketidak sadaran saya😭 jika ada yang tidak jelas dalam kata² dan alurnya saya mohon maaf. Karena sesungguhnya saya memang tidak jelas.
Jika ada kesalahan dalam tanda baca dan kata² tidak memenuhi KBBI, saya mohon maaf lagi. Karena memang nilai bahasa saya bulat atau lonjong seperti telur:(
Ke typoan mohon dimaklumi, karena sesungguhnya keyboard saya memang sok pintar 😭🤲
Saya juga bukan author, jdi dimaafkan saja jika penulisan saya agak aneh dan sedikit berantakan, atau mungkin memang banyak:(
Author jangan menangis melihat ini ya😭🤲
Jadi buat kalian yg sudah baca terimakasih 💛
Salam sayang:
(Dari saya manusia gabut😭🤲)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpuruk
Short Story*Drabble* Bang Joo meresahkan ya bund, untung saya baik cba klo enggak? mungkin santet sudah mendarat. Cerita ini di buat oleh jari² yg tak pernah kau genggam. Udh intinya dibaca aja udh. Habis dibaca abaikan saja, tenang saya sudah terbiasa diaba...