deficienty || 1

2.1K 328 151
                                    

"Kevin wake up baby"

Kevin— pemuda yang tengah bergulung tidak nyaman dibalik selimut perlahan membuka matanya, ia mengerjapkan matanya sebentar guna membiasakan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Ia menoleh ke samping kiri, sudah ada sang mamah yang tengah berdiri di sebelah ranjangnya, senyuman lebar terpatri di wajah wanita paruh baya itu.

"Pagi sayang."

"Pagi, Mah." Kevin mengubah posisinya menjadi duduk "Mamah mau ke mana udah rapih?" tanya Kevin saat melihat penampilan sang mamah sangat rapih.

"Kerja dong sayang, ini 'kan hari Senin."

Raut bingung terlihat jelas di wajah Kevin, tapi tak lama ia terkekeh "Oh iya hehe.."

Mamah tersenyum "Yaudah sekarang Kevin mandi terus sarapan." Mamah mengambil kursi roda Kevin "Ayo mamah bantu duduk di kursi roda."

Kevin perlahan pindah ke kursi roda dibantu sang mamah.

"Thank you, Mah," ucap Kevin.

"Iya sayang mamah keluar dulu, ya, kalau butuh bantuan teriak okay?"

Kevin mengangguk paham, ia menatap punggung sang mamah sampai menghilang dibalik pintu, setelah itu ia menjalankan kursi rodanya masuk ke dalam kamar mandi.

———❅———

Kevin menjalankan kursi rodanya memasuki ruang makan, sudah ada mamah, papah, dan sang kembaran— Chanhee sedang menyantap sarapan. Ia menoleh ke kanan dan kiri, di mana kakaknya?

"Mah, kak Hoon mana?" tanyanya.

"Tadi mamah cek ke kamar, kayaknya dia sakit, soalnya badan dia panas."

Raut wajah Kevin berubah cemas, tanpa mengatakan apapun ia pergi meninggalkan ruang makan menuju dapur.

"Loh, den Kevin ngapain?" tanya sang bibi yang tengah membersihkan pantry.

"Mau bikin bubur buat kak Hoon," jawab Kevin.

"Nggak usah den biar bibi aja, den Kevin mending sarapan dulu."

"Gapapa, Bi, Kevin mau bikin bubur buat kak Hoon, bibi di sini aja ya takut Kevin perlu sesuatu," ucap Kevin dengan senyum.

"Iya den.."

Kevin langsung menyiapkan semua bahan-bahan dibantu dengan bibi, setelah itu ia mulai mengeksekusi bahan-bahan itu menjadi bubur dengan aroma yang sangat enak, bahkan sang bibi ikut terngiur hanya dengan mencium aromanya.

"Bi, tolong siapin bubur ini bareng susu sama obat ya, terus antar ke kamar kak Hoon, tapi jangan bilang ini bikinan aku, bilang aja bikinan bibi."

"Iya den bibi anter dulu, ya." Sang bibi membawa nampan itu ke kamar Younghoon yang ada di lantai dua.

Kevin menjalankan kursi rodanya kembali ke ruang makan, mamah, papah, dan Chanhee ternyata sudah selesai sarapan.

"Kevin kita berangkat duluan ya, kamu sarapan dulu baru berangkat sama supir," ucap mamah.

"Iya mah, hati-hati kalian." Kevin menyalimi mamah dan papah.

"Kita berangkat ya sayang." Papah mencium singkat kening Kevin.

"Iya, Pah."

"Berangkat duluan ya, Kev."

Kevin tersenyum pada kembarannya, setelah itu mereka bertiga pergi meninggalkan Kevin sendiri di ruang makan.

Jika kalian bertanya kenapa Kevin berangkat bersama supir? Kenapa Kevin tidak berangkat diantar orangtuanya seperti Chanhee? Itu semua karena permintaan Younghoon, Younghoon tidak mau ada warga sekolah yang tahu tentang hubungan darah mereka karena mereka berangkat dalam satu mobil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐄𝐅𝐈𝐂𝐈𝐄𝐍𝐓𝐘 || 𝐊𝐞𝐯𝐢𝐧 𝐌𝐨𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang