Janji

2 1 2
                                    

Gadis itu duduk disudut ruangan dengan wajah yang muram saat aku menghampirinya. Tersirat dari sana dia sedang dalam problema yang mungkin akan merubah hidupnya.
Dia berkata padaku bahwa dendam itu buruk, sangatlah buruk. Jangan pernah sekalipun menghampirinya bahkan memikirkannya. Dendam hanyalah sebuah alasan untuk melawan takdir yang telah Tuhan berikan padamu.

Entah apa yang telah terjadi padanya. Aku hanya bisa menjadi pendengar yang baik untuk teman yang kukenal ini. Dia berbicara lagi sambil membuka-buka buku yang mungkin tidak ingin dibacanya. Dia berkata sekali lagi, saat kau terjebak dalam dendam, kau tidak akan pernah puas dan akan terus haus olehnya, tapi sampai kapan? Apakah sampai orang yang kau benci itu mati atau menghilang dari pandanganmu? Tidak. Kau akan tetap membencinya meskipun dia berada jauh, sangat jauh. Aku merasakannya dan itu adalah kesalahan terbesarku.

Aku tidak bisa membiarkan orang itu pergi dari sisiku dan mulai mengacaukan semuanya. Aku mulai mengacaukan hidup kami bertiga dengan dasar aku harus bahagia dan mendapatkan apa yang aku inginkan dalam hidup ini. Tapi aku lupa kalau karma akan selalu menghantuiku. Cepat atau lambat karma akan datang padaku.

Dia menghela nafasnya sebentar dan melanjutkan kisah pilunya lagi. Atas dasar itu aku mengacaukan hidup yang seharusnya bahagia. Mungkin aku akan bahagia jika aku merelakan dia pergi dulu tapi aku terlalu bodoh untuk menyadarinya. Aku dibutakan cinta yang tanpa syarat. Aku dibutakan perasaan yang terlalu dalam. Aku kalah, benar-benar kalah. Kini karma itu datang menghampiriku seperti dementor yang tak bisa kuhindari. Aku ditinggalkan oleh orang yang kucintai sekarang, orang yang spesial, benar-benar spesial. Kau tahu rasanya? Rasanya begitu kosong di dalam dada ini. Tapi semua ini menyadarkanku bahwa cinta itu tak sepenuhnya membuatmu bahagia. Kau bisa sedih karenanya. Sekarang yang akan aku lakukan adalah bangkit dan mengejar apa yang seharusnya aku kejar, karier yang selama ini jadi impianku dan jika kami bertemu nanti, kami akan saling tersenyum dan membangakan satu sama lain.

Itulah janjinya yang dia utarakan dihadapanku hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Janji Seorang GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang