Cinta Pertama 3

0 0 0
                                    

Rindu serindu rindunya, obatnya tentu bertemu. Satu tahun lamanya aku tidak bertemu dengan nya. Dua musim sudah berganti tidak juga ada tanda-tanda perpulangan dari nya. Suaranya saja yang muncul dari benda warna putih hitam itu, sering orang bilang blackberry. Alat selalu keluar suara dari mana dan yang disana mendengar suaraku. Tapi jengkel bukan main kadang muncul suara cuma titit titit titit. Lalu ibuku mengambil benda itu trus memencet-mencet  alat itu trus mengamati apa? Entahlah yang jelas  aku selalu diminta main-main kalau tidak paling ibu bilang kita harus kompak, jaga kesehatan. Jangan lupa doa, sholat. "Walau jauh di mata namun dekat di doa. Aku merindukan nya!" Sebuah lirik lagu dari radio tetangga sebelah. Selalu hanya suara yang terdengar kalau aku jengkel benda itu aku pukul-pukulkan ke lantai dengan harapan pemilik suara ini akan jatuh dari benda itu, keluar sosok pemilik suara itu seketika ada dihadapkan ku, aku lupa wajahnya, aku lupa sosoknya.....aja yang selalu terdengar dari alat berbentuk balok pipih, ukuran panjang 15 cm, lebar 5 cm tebal 0,5 cm berwarna hitam pekat di bagian belakang ada tulisan warna putih dengan huruf O P P O. Entah apa bacanya. Setiap kali terdengar suara lantunan...... Ning ning ning untuk Indonesia jadilah legenda walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri di sini darah Indonesia... " Ibuk lalu bilang angkat itu Bapak,! Lalu aku pun mengangkatnya. Aku selalu bilang pateni ae emoh, emoh, moh moh. Salah tingkah tanpa ku tahu apa sebabnya. Aku lari ke sana ke mari sambil membawa benda yang ada gambarnya pria potong cepak, kulit sawo matang dengan bertebaran tahi lalat di sana sini. "Piiiiirrr, kok lari lari, gek ngomong karo bapak" Dan hawabku selalu sama "Moh, moh, emoh! " "Mooohhhhh" Dan kembali aku lari.
Entah aku tak mengerti mengapa harus kerja jauh jauh jauh jauh dari anak, jauh dari suami atau istri dan
Keluarga. Apa yang mereka cari huuuuuh orang dewasa itu sungguh aneh, susah dimengerti. Mereka yang jauh saja ingin dekat tapi mengapa bapak malah menjauh sih...
"Sirrr, difoto yo kirim ke bapak, bapak kangen. Jee ben ngo tombo kangen.
" Moh, moh emmoooohhhhh!"
Pet.
Hape pun mati sudah. Kembali aku bermain dengan ibu lalu ku sampaikan pertanyaan "Buk, kok bapak ora mantuk-mantuk? " 
Ibu hanya menjawab "Bapak, kerja menjaga negara. Doakan saja agar bapak sehat, bahagia. Oke dan kembali lagi ke sini, gitu." Tanggapan ku singkat "O lalu lari pergi bermain lagi bersama teman-teman. Hilang sudah rasa ingin bertemu bapak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang