K e s a l

1K 178 10
                                    

...

"Sunoo ngerasa aneh ngak?" Tanya Jungwon sambil memasukan bukunya ke dalam tas

"Hm? Aneh kenapa"

"Gatau, aku ngerasa aneh aja"

"Kamu aneh karna omongan Jeongwoo tadi?" Sunoo balik bertanya

Jungwon mengangguk, bahkan mendengar dari mulut Jeongwoo saja aneh apalagi hal ini sempat di sebar di base

Sunoo bangun dari duduknya, lalu mengehela nafas di raihnya tangan Jungwon tak lupa mengusapnya agar tenang

"Gapapa, mungkin bentar lagi orangnya ketangkap" ujar Sunoo

Jungwon kembali mengangguk, "mau pulang bareng?" Tanyanya

"Boleh, tapi nanti Sunoo mau ketemu orang. Jadi ngak nungguin Wonie di sekolah, Sunoo tungguin di halte depan aja ya?"

"Ok, hati-hati" ucap Jungwon

Jungwon melangkah keluar kelas, meninggalkan Sunoo yang kini kembali duduk di kursinya sambil mengusap wajah kasar

Sunoo meronggoh saku celananya, meraih botol obat, di ambilnya sekitar dua tablet

"Aduh masa di telen gini aja, ntar aku mati keselek kan ga lucu" gumam Sunoo

Sunoo melirik kesana-kemari, ah sial sepertinya ia harus menelah obat ini tanpa air

"Kalau aku mati, salahkan obat sialan ini" gumamnya

Tapi sebelum dua table itu ia telan bulat-bulat seseorang menempelkan satu botol air putih dingin di pipinya, hal itu sontak membuat Sunoo menoleh ke samping

"L-lho kok a-ada orang??" Tanyanya

Pemuda jangkung itu menaikan bahunya tak peduli, setelah itu meninggalkan Sunoo yang terdiam sambil memegang botol air putih yang di sodorkannya tadi

"Kalau kau mati, salahkan aku yang tidak memberimu minum" ujarnya sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu kelas

Sunoo menganga, rasanya dia sendirian di kelas tapi kenapa tiba-tiba ada orang? Atau jangan-jangan yang tadi itu...hantu?

"Sialan!" Umpatnya lalu meminum obatnya secepat kilat dan segera keluar dari kelasnya








Lapangan indoor,

"Won kau sudah pemanasan kan?" Tanya Haruto

Jungwon hanya menggangguk, entah kenapa mood latihannya sedang buruk sekali. Hey ayolah tidak semua bisa mempertahankan mood baiknya, ya kecuali saat ini ia di peluk Sunoo, mungkin mood ya akan naik

Ah, dia jadi rindu kakaknya padahal mereka baru berpisah 15 menit yang lalu:( benar-benar anak manja.

"Nah ayo anak-anak kalian berbaris dulu, tapi sebelum kita memulai latihan bapak akan memperkenalkan anak baru di ekskul kita" jelas pak kim

"Nah kenalkan ini Jay Park, pasti kalian semua sudah mengenalnya bukan? Hari ini ia akan bergabung bersama karna mendapat perintah dari ibu kepsek bahwa setiap anak kelas 2 wajib ikut ekskul untuk menambah nilai"

"Dan untuk kalian juga, sebentar lagi ujian akan di selenggarakan, jadi lebih baik kalian juga bersiap-siap"

Semua menggangguk setuju, ujian di sekolah mereka bukan seperti soalan biasa, bisa-bisa materi yang tak pernah keluar dari mulut guru bisa keluar di soalnya

"Nah baiklah sekarang cari pasangan latihan kalian, bapak akan tinggalkan kalian 30 menit" ujar pak Kim lalu berlalu begitu saja

"Won, kau tidak mencari teman?" Tanya Haruto

Jungwon tersadar dari lamunannya, selama pak Kim berbicara ia hanya memikirkan kasur yang terlihat menggoda di rumah, "Menurut mu ada gitu yang mau jadi pasangan ku?"

Haruto menyengir, "hehe bener juga sih, hampir semua anak ekskul tidak ingin menjadi lawan mu"

Jungwon mendengus kesal, lagi-lagi ia harus melawan samsak di ujung ruangan. Haah!! Melelahkan saja, kalau tau bakalan ada latihan berpasangan mendingan ia bolos saja

Langkahnya dihentak-hentakkan selama berjalan ke ujung ruangan, tangan terkepal kuat, siap meninju samsak tak bersalah itu sampai bolong.

Buk! Buk! Buk! Buk!

Empat tinjuan yang sukses membuatnya ngos-ngosan, lagi-lagi ia di kuasai kekesalan. Ia kembali mengepalkan tangan, siap melanjutkan tinju yang mungkin bisa mematahkan rusuk seseorang

Tapi sebuah panggilan dari belakang membuat tinjunya jadi tertahan, "hey, kau tidak usah segitu kesalnya, kalau kau tidak ada teman kau bisa menjadi pasanganku, mumpung aku juga sendirian" jelasnya

Ia mendengus(lagi), mungkin karna kesal dan moodnya yang sedang tidak baik, ia tak menyadari kalau orang itu adalah crushnya sendiri

"Apa yang kau—k-kak Jay...?"

"Hai Jungwon" sapa Jay dengan senyum sumringah

"Astaga jantungku berpacu terlalu cepat" batin Jungwon sambil memegang dadanya, wah Jay hampir membuatnya terkena serangan jantung

"E-eeh kau tak apakan?" Tanya Jay mendekat, Jungwon segera menggeleng eh maksudnya menggangguk lalu menggelang kemudian menggangguk, ah dasar labil

"Jadi sebenarnya kau tak apa atau bagaimana?" Tanya Jay ulang, ia terlihat sedikit khawatir

"A-aku tak apa" balasnya dengan suara pelan

Aaaaa!!! Siapapun tolong bawa Jungwon pergi dari sini, sekarang juga!!

...

Mencoba fokus di book ini dulu:(

n e i g h b o r sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang