The Reincarnated Goddess is Fierce

21-25

-21-

Jenis bahan obat yang ada di apotek ini banyak sekali, dan tentunya harganya tidak murah.

Saya dengar toko ini punya background yang sangat dalam, asal mampu membayar, ada juga ginseng berumur 100 tahun.

Xia Xibei tidak membutuhkan ginseng berusia seabad, dia hanya membutuhkan beberapa bahan obat biasa.

Tidak terlalu banyak orang di apotek, dan juru tulisnya relatif santai.

Xia Xibei melangkah maju dan melewati selembar kertas.

"Saya ingin bahan obat ini, tolong pasang secara terpisah."

Bahan obat ini perlu direbus, dan waktu perebusannya berbeda, sehingga harus dikemas tersendiri.

"ini baik."

Petugas itu mengangguk dan mulai mengambil obatnya.

Xia Xibe bosan dan mulai mengamati sekelilingnya.

Segera, dia bertemu dengan seorang pria tinggi dengan matanya.

Ketika orang itu melihatnya, dia jelas terkejut, dan kemudian menatapnya sebentar.

Tidak ada kedengkian di matanya, jadi Xia Xibe tidak merasa tersinggung, tetapi dia sangat bingung, dia tidak mengenalnya.

Setelah beberapa saat, pria itu sepertinya mengenalinya, tetapi bukannya maju, dia berjalan cepat ke dalam.

bagaimana situasinya?

Xia Xibei bingung, tetapi tidak menyusulnya dan bertanya.

Petugas itu terus mengambil obat itu, dan dia mengembalikan pikirannya pada obat itu.

Dia mengambil bahan obat dengan santai, menciumnya, dan mengangguk.

Benar saja, barang di sini asli dan dengan harga yang bagus.

Efeknya akan lebih baik dengan cara ini.

Setelah beberapa saat, Xia Xibe tiba-tiba merasakan punggungnya mati rasa dan tidak bisa menahan diri untuk berbalik.

Dia tidak bisa menahan matanya untuk melebar ketika dia melihat orang-orang datang.

--Qiao Yanjue? !

Kenapa dia disini? !

Di samping Qiao Yanjue, berdiri pria itu sekarang.

Ternyata dia adalah bawahan Qiao Yanjue.

Sepertinya mereka telah memeriksa diri mereka sendiri!

Memikirkan hal ini, dia melihat ekspresi Qiao Yanjue dengan tidak sabar dan jijik.

Qiao Yanjue hanya melihat ekspresi gadis kecil ini berubah lagi dan lagi.

Dari kejutan pertama, saya menjadi tidak sabar, kemudian jijik, dan akhirnya tenang.

Jika bukan karena reaksinya sekarang, Qiao Yanjue akan mengira dia tidak mengenali dirinya sendiri!