Pesugihan

satu

Ini adalah pertama kali saya menulis cerita horor jadi mohon makhluk jika ada kesalahan kata atau tidak sesuai dengan yang di harapan.

Berdasarkan kisah nyata tapi memang ada yang ditambahkan karena cerita nya bukan dari pelaku pesugihan tetapi hanya sebagai saksi ketika warga beramai2 membawa tersangka ke rumah Rt bersama Pak ustad dengan membawa botol yang di yakin adalah tuyul.
Narasumber mengatakan bahwa ada 2 kejadian yang sempat heboh di kampungnya mengenai tuyul dan membuat saya menyimpulkan bahwa pesugihan dengan tuyul mungkin memang bermacam2 syaratnya karena saya pernah dengar untuk tuyul modern bisa disapih atau sudah tidak disusui lagi melainkan hanya dengan memberikan menyan saja wallahualam tapi bukan tuyul jenis ini yang akan saya ceritakan.

2 jenis tuyul yang sempat mengegerkan kampungnya adalah tuyul murah dan tuyul Mahal, kita langsung masuk ke cerita.

Sekali lagi saya ingatkan bahwa cerita ini berdasarkan kisah nyata tetapi ada beberapa bagian yang penulis tambahkan karena penulis mendapat cerita bukan langsung dari pelaku pesugihan melainkan dari saksi atau tetangga pelaku sehingga penulis tidak mendapatkan cerita keseluruhannya.

Pesugihan tuyul murah
Bude iroh tinggal di pesisir utara jawa berbatasan dengan jawa barat dan jawa tengah, says tinggal bersama 3 orang anak saya yang paling kecil bernama acil 15 tahun, mira 17 tahun dan mina 19 tahun

Saya adalah penjual makanan ringan yang mangkal di pinggir jalan atau biasa kalian kenal PKL, alhamdulillah untuk makanan ringan atau gorengan. Untuk kebutuhan sehari2 saya menggandalkan dari hasil penjualan gorengan yang lumayan ramai tapi tidak cukup untuk menyekolahkan anak2 ku sampai jenjang yang lebih tinggi lagi.
Saya ingin says melihat anak saya berkuliah dan memiliki gelar Sarjana agar mereka dapat hidup lebih baik dan tidak seperti saya yang hanya berjualan gorengan dipinggir Jalan yang terkadang suka kejar2an sama aparat hihihihi .....
Karena tekad saya itu akhirnya saya mengambil jalur pintas dengan mengambil tuyul di salah satu gunung yang terkenal sebagai tempat wisata untuk didaerah saya.

Tuyul ini saya bawa pulang dengan maharaj yang murah karna saya memang bukan dari larangan yang berada. Dia pendek, botak tapi wajahnya sangat tua dan menjijikan karena air liurnya tidak pernah berhenti mengalir membasahi tubuhnya. Saya tidak bisa menyiapkan kamar khusus untungnya dikarenakan memang rumah saya yang sempit dan memang hanya memiliki 2 kamar, sehingga saya meminta anak saya yg paling kecil acil untuk tidur bersama kakaknya dalam satu kamar sedangkan saya tidur bersama dia.

Saya mengambil pesugihan tuyul murah ini karena syaratnya yang tidak repot dan bisa lepas dengan mudah.
Syaratnya hanya dengan membayar maharaj dengan nominal sesuai kesepakatan dan bisa ditawar, kedua harus menyiapkan kembang 7 Rupa dan menyan siapkan di bawah kasur, tuyul ini tidak harus menyiapkan kamar khusus, dan harus menyusui jika dia pulang kerumah dan memberikan uang tapi yang yang diberikan bukan nominal yang banyak paling hanya beberapa lembar saja.

Sore itu sony pacar anakku yang paling besar datang ke rumah membawa banyak makanan yang membuat acil senang sekali. Sony sudah sering sekali main ke rumah karena aku lebih senang melihatnya berpacaran di rumah lebih terpantau dari pada di luar. Tiba tiba tuyul ku pulang dan langsung masuk ke dalam kamar memberikan uang kepadaku dan menyusuinya, ketika aku sedang menyusuinya tiba2 anakku mengetuk pintu memberitahukan bahwa sony akan pamit pulang. Segera aku menyelesaikan rutinitasku dengannya, walaupun dy marah.
Aku hanya membuka pintu kamar sedikit untuk mengeluarkan tanganku agar bisa bersalaman dengan sony karena tuyul marah2 di kamar.....

Sudut pandang beralih ke sony
Sore itu aku perfi kerumah mina teman wanita yang sudah 6 bulan dekat denganku. Aku sudah sering main kerumahnya karena Ibunya Ibunya senang jika melihat kami di rumah dan itu membuatku lebih irit hanya membawa buah tangan dan itupun martabak kesukaan adik Kecil nya acil. Sore itu aku pulang cepat karena harus bertemu dengan Niko sahabatku jadi aku segera pamit denga Ibunya yang kebetulan Ibunya berada di kamar.