Lisses

109 14 2
                                    

Lisses, 2020.

Sinar matahari membangunkan Chanyeol dari tidur yang lelap, biasanya dia akan marah pada semesta kalau ini terjadi. Namun begitu membuka mata, cerahnya mentari ternyata ditemani oleh pemandangan kota dengan bangunan tua Eropa yang membuatnya sadar saat ini dia sedang berlibur. Jendela juga terbuka lebar jadi dia bisa menyaksikan atap yang memantulkan cahaya menyapa. Lisses merupakan kota kecil yang berjarak tiga puluh kilometer dari Paris, tentu saja karena penduduknya hanya berjumlah kurang lebih tujuh ribu, Chanyeol bisa menemukan ketenangan tersendiri, terlebih dia masih di dalam kamar dengan wangi sabun khas penginapan, yaitu minyak zaitun dengan sedikit lavender.

Semburat hazelnut dan riot flame orange sangat tepat untuk menggambarkan warna kota kecil bagian utara Perancis ini. Karena sambutan telah tersusun sempurna dari awal, Chanyeol yakin hari ini akan berlalu dengan baik.

Terutama sekarang, ketika dia tidak sendiri menyambut hari baru, hembusan hangat di leher Chanyeol merupakan tanda kehidupan dari seseorang yang selalu membuatnya tersenyum setiap pagi. Kesempatan Chanyeol menikmati pemandangan pria yang begitu dia sayangi terlelap ini cukup langka, karena di rutinitas mereka, pasti si mungil akan bangun terlebih dahulu dan menyiapkan semuanya agar Chanyeol bisa langsung menjalani hari tanpa kesulitan. Beruntung, karena sedang berlibur, mereka punya kesepakatan untuk mengabaikan kebiasaan.

"Hmm.." Ternyata dia juga sudah terbangun, badannya mulai melakukan peregangan ringan sampai akhirnya dia kaget dan membelalakan mata. "Chanyeol! Astaga, jam berapa ini—"

Kecupan ringan di bibir memotong perkataannya, "hei Baekhyun, kita sedang berlibur. Santai sedikit ya, sayang."

Baekhyun menghela nafas lega. "Ahh, aku lupa haha, baru hari pertama. Lagipula aku juga masih lelah sekali karena jetlag. Mau tidur lagi yah."

"Iya iya, tidur lagi saja. Take your time, sweetheart." Baekhyun membalasnya dengan gumaman singkat dan kembali ke tidurnya yang dalam.

Lisses adalah kota tempat Chanyeol dan Baekhyun bertemu. Keduanya tidak pernah mengira akan siap untuk kembali kesini hanya untuk mengenang pertemuan pertama, yang sebenarnya cukup lucu untuk dikenang.

Lisses 2013

Parkour merupakan bagian dari hidup Park Chanyeol, di Seoul dia sudah dikenal sebagai anak emas dari olahraga ini. Seolah-olah nama 'Park' yang merupakan awalan dari Parkour memang diciptakan untuknya. Meskipun latihan kelompok ini berbahaya, bahkan kadang ilegal karena harus ke bangunan tua yang terlarang, semangat mereka tidak pernah surut. Misi dalam hidupnya saat ini adalah menjelajahi kota di seluruh dunia dengan jarak bangunan yang sempit, sehingga bisa melompat dari satu gedung ke gedung lain, merekam setiap momen dan mengunggahnya ke Youtube. Dan Lisses adalah kota pertama yang dituju untuk menguji keahliannya menjadi seorang atlet Parkour.

Terlebih lagi Lisses lah kota pertama yang mengenalkannya dengan Parkour, tentu tidak secara langsung, namun dari sebuah film Perancis berjudul Yamakasi. Film yang rilis tahun 2001 ini bercerita tentang kelompok Parkour di kota Lisses yang suka menguji adrenalin dengan berlatih secara ilegal dan menantang Polisi. Aksi tujuh orang tokoh utama di film itu membuat Chanyeol terpukau dan entah mengapa menjadi inspirasi untuknya. Sembari mempelajari teknik Parkour lebih jauh, Chanyeol akhirnya mengetahui bahwa kelompok Yamakasi itu pernah ada di Lisses dan di situlah Parkour ditemukan oleh David Belle. Karena Lisses merupakan tempat kelahiran Parkour, kota ini memiliki bangunan seperti monumen bernama Dame Du Lac yang terletak di sebuah taman luas dengan danau di tengahnya. Bangunan itu berbentuk layaknya wall climbingdari sebuah batu besar yang dipahat, kemudian ada beberapa struktur di setiap area sebagai tumpuan untuk para pemanjat agar bisa mencapai area paling atas dan menikmati pemandangan hijaunya taman.

LissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang