svenings

their agency

s v e n i n g s

—

7 Rings Entertainment adalah agensi yang cukup terkenal di Korea Selatan. Agensi yang sejak dulu hanya mendebutkan aktor dan aktris, tiba-tiba tahun ini tersebar berita tentang debutnya sebuah girlgroup yang bernama svenings.

Girlgroup dengan tema yang langka. 7 Rings Entertainment berkata kepada publik bahwa tujuannya mendebutkan girlgroup ini sebagai inspirasi agar kedepannya, girlgroup lain dapat memiliki konsep yang unik dan menarik.

Member yang pertamakali dipublikasikan adalah Oliveira yang mendapat posisi Face of The Group. Lalu diikuti Athalla yang posisinya sebagai Center. Dan yang terakhir dipublikasikan adalah Janeuca sebagai visual.

Member-member svenings memiliki latar belakang yang agak aneh. Mereka bukan dari kalangan orang kaya, namun bukan juga dari kalangan orang miskin. Meskipun begitu mereka tetap mendapat perjanjian untuk debutannya. Tanpa menggunakan hal yang menjijikan seperti yang dilakukan trainee lain.

Malam ini mereka berkumpul di dorm, kebetulan juga hari ini mereka sedang libur alias tidak ada jadwal latihan seperti biasanya. Mereka hanya duduk di ruang tamu, hening dan hanya ada suara-suara dari televisi yang tersambung oleh saluran netflix.

"Vanetta, kita tuh dijanjiin buat debut tahun ini. Tapi ini udah akhir tahun, kita belum juga didebutin." Keluh Athalla. Vanetta menghela napas berat, "Ya gimana.. agensi kita cuma agensi kecil yang baru pertama kali mau debutin girlgroup."

"Seenggaknya kan kita dikasih kebebasan—" Ujar Oliveira.

"Kurang bebas apa lagi kita? Bukannya kita kemana aja juga boleh?" Tanya Sheraca. Bukan Oliveira justru malah Janeuca yang menjawab, "Kalo pergi sama manager aja sih ga masalah, tapi kita juga diikutin sama penjaga, mana ngumpet-ngumpet kaya lagi nguntit." Oliveira menyetujui jawaban Janeuca.

"Wajar aja, kita kan girlgroup pertama agensi. Mereka jadi harus waspada takut kita kenapa-kenapa." Ucap Vanetta. "Ya tapi kita kan ga apa-apa." Sela Aria.

"Emang mau kemana?" Tanya Sheraca. "Jalan-jalan aja, pengen sekali-kali ke pasar malem tanpa penjaga." Jawab Oliveira.

"Mau?" Tanya Eunoia. Oliveira, Aria dan Athalla mengangguk dengan raut permohonan. Eunoia tertawa, ia mengirim pesan kepada manager mereka. Lima menit kemudian Eunoia menyuruh rekan-rekannya untuk bersiap-siap.

"Ayo, pake masker jangan lupa." Ajaknya, yang lain mematuhi dan mengikuti Eunoia dari belakang dengan jalan yang mengendap-endap. Tidak boleh sampai ketahuan penjaga pokoknya.

Sheraca berhenti tiba-tiba membuat Aria di belakangnya terbentur kepala Sheraca. "Kenapa ga bilang.." Tanya Aria dengan nada pasrah. Sheraca cengar-cengir tanpa dosa.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang mendebarkan. "Itu kesana." Tunjuk Vanetta ke pintu di sebelah barat. Janeuca menahan tangannya, "Heh ada penjaga."

"Menunduk!" Titah Athalla pelan-pelan. Oliveira mengintip dari celah-celah kecil, "Udah."

"Eh eh awas!" Seru Aria saat kaki Janeuca hampir menginjak botol plastik bekas. "Jangan keras-keras." Suruh Eunoia.

"Tinggal kesana, tapi caranya gimana?" Tanya Sheraca menunjuk pintu kecil yang sering menjadi tempat pelarian mereka. Di sana kini ada seorang perempuan yang menjaga saat jam-jam tertentu.

"Sebentar," Vanetta mengeluarkan ponselnya lalu menelpon manager. Ia meminta manager untuk mengelabuhi bibi penjaga pintu itu.

"Ayolah, sekali-kali tolongin kita. Nanti Vane beliin soju dua botol deh!" Rayunya pada manager yang ada di seberang telepon. Terlihat raut wajah Vanetta yang senang, artinya sang manager menyetujui permintaannya.

"Kita tunggu di sini aja dulu."

Sekitar sepuluh menitan, bibi penjaga pintu telah mau diajak pergi oleh manager dengan alasan ada tikus di kamar mandi luar. Alasan yang aneh, tapi bukan masalah.

"Cepet lari!" Titah Eunoia, mereka berlari dengan hati-hati agar tidak menginjak suatu barang. "Sedikit lagi." Gumam Athalla.

Aria, Eunoia, Sheraca, Athalla dan Oliveira telah sampai di luar. Mereka menunggu sisanya yang belum sampai. Oliveira menunjuk kearah gedung, "Bibi itu mau kembali."

Aria menyusul Janeuca dan Vanetta lalu menariknya untuk berlari lebih cepat. "Hey hati-hati!" Seru Eunoia saat ia melihat Vanetta tersandung batu. Untung saja tidak terjatuh.

Dengan penuh perjuangan akhirnya mereka semua telah keluar dari kawasan gedung dan tertawa bersama atas kerja keras mereka.

—

note;
random abis, yaudah gapapa
ngebut nih ngetiknya
maybe cuma 20 menit /emot sedih