Sekalipun tak pernah terlintas di kepalaku untuk memberi ruang pada orang lain dalam hubungan ini. Bagiku cukup kita saja, katamu jangan sampai ada lagi yang lainnya.
Dalam kamusmu penghianatan adalah yang tak termaafkan. Silahkan luapkan emosi, lalu membisu dalam kobaran ego masing-masing. Tapi setelah itu kita selalu tahu cara kembali, kita tahu tatkala emosi banyak hal yang sulit untuk kita ikat dalam kendali, dan maaf adalah satu-satunya kunci agar kita utuh kembali.
Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidaksempurnaan, tuhan hadirkan cinta dan kasih sayang. agar manusia belajar untuk saling menghargai, memahami dan memaafkan karena setiap kita tak pernah luput dari berbuat kesalahan.
Zar, aku kenal betul siapa kamu. Kamu orang yang tak mudah menyerah, entah itu dalam memperjuangkan inginmu, aku, atau kita yang selalu kamu bicarakan setiap saatnya. Aku selalu merasa beruntung memilikimu. Bagaimana tidak?, banyak perempuan diluaran sana yang Cuma dicekoki janji manis, tanpa diberi kepastian, kata cinta seolah Cuma bualan yang tak perlu dipercaya, sebab kebanyakan isinya Cuma Bullshit belaka. Sedang denganmu aku diberi perasaan yang utuh, tak sekedar bualan belaka, tapi benar-benar diperjuangkan dengan sepenuhnya.
*****************************************************************************8
"pacaran itu hubungan yang rentan, ra," ujar chandra padaku.
"tapi elzhar beda chan,"
"emang kamu tahu, dia disananya gimana?"
"udahlah, aku males bahas ini," aku mencoba mengalihkan topik obrolan chandra, beberapa hari terakhir ini ia selalu membahas persoal dirimu yang sudah beberapa hari tak bisa ku hubungi. Ia bahkan kelihatan jauh lebih cemas dari aku yang memang pacarmu.
"Ra, aku Cuma mau ngingetin kamu aja ya!, dulu tetangga kita yang namanya pak narko juga kelihatannya setia banget sama istrinya. Tapi setelah ke perantauan 2 tahun ternyata dia malah nikah lagi sama orang lain. Padahal kan anaknya udah 4," chandra mulai menggiring pikiranku pada kisah pak narko yang menikah lagi setelah ketahuan selingkuh di tempat perantauannya.
"Elzhar tu ganteng Ra, siapa sih yang bakalan nolak cowok kayak dia? Lagian menurutmu dia ngilang selama 12 hari itu kemana? Emang logis ya selama itu nggak ngasih kabar? Apa mungkin disana nggak ada sinyal? Selama itu??"
"jadi maksudmu aku di ghosting?" aku menghela napas dalam, aku tahu ujung dari pembicaraan ini akan mengarahkanku pada pemikiran kalau aku sedang di ghosting.
"ya terserah kamu aja sih, mikirnya gimana."
Ini hari yang ke 14 Zar, setelah kita LDR setahun. Kini kabarmu pun lenyap selama 2 minggu. Kemana pergimu? Sesulit itukah sinyal di tanah rantau sana? Atau mungkin bukan soal sinyal, tapi persoal sulitnya menjaga kesetiaan dalam jauhnya jarak pandang.
Aagh tidak, aku yakin kamu bukan laki-laki yang seperti ada di pikiran chandra. Kamu terlalu baik untuk label seburuk itu. Lagipula waktu itu kamu juga sudah berjanji padaku, sepulang dari perantauan nanti, kita akan mengesahkan hubungan ini. Bukan lagi sekedar janji manis yang kita ucapkan sepanjang hari, tapi janji suci yang benar-benar tuhan restui.
Tidak! Aku tidak boleh berpikir negatif tentangmu. Kamu laki-laki baik, dan bagaimanapun aku harus selalu meyakinkan hatiku tentang itu.
*****************************
Salahkah jika aku menunggu tanpa kejelasan?
Inikah yang orang-orang sebut goblok?
*******************************************
Dalam dinginnya kerinduan yang kau hadirkan, aku hanya dimampukan untuk memeluk kesunyian berselimutkan sejuta cemas yang bersemayam dalam pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
semestinya aku...
Short Storyjujur saja zar, aku benci sendiri. aku benci menunggu yang tak pasti, aku tidak mau terlihat bego' karena perasaan yang ku miliki.