01. Pada Suatu Pagi...

972 79 0
                                    

tw//kissing

***

Jisung terbangun dari tidurnya karena bunyi alarm yang berasal dari ponsel Changbin alias kekasihnya.

Hubungan mereka sebagai sepasang kekasih sudah berjalan hampir 2 tahun, dan selama itu juga mereka sudah tinggal satu atap.

Jisung melihat reminder yang muncul di layar ponsel Changbin sebelum akhirnya mematikan bunyi alarm yang telah mengganggu tidurnya.

"Hyunggg" -panggil Jisung sambil mengguncang pelan bahu Changbin karena tenaganya juga belum terkumpul sepenuhnya.

"Hyungg banguunn!! Hyungg ada meeting pagi ituu"

Kali ini Jisung menggerakan tubuhnya untuk menindih sebagian tubuh Changbin dan menempatkan kepalanya di dada bidang milik kekasihnya itu.

Changbin terbangun akibat tingkah Jisung yang membuatnya harus menahan sebagian berat tubuh Jisung.

"Sayang kamu berat" -ujar Changbin dengan suara khas bangun tidurnya.

"Bangun makannya!!" -balas Jisung yang setelahnya mencubit pelan pipi Changbin dengan tangan kirinya.

"Iya ini aku mau bangun" -ujar Changbin sambil mengusap rambut kekasihnya.

Jisung akhirnya mendudukan tubuhnya dan menarik lengan Changbin agar ikut bangun dari posisi tidurnya.

"Kamu cuma punya waktu 30 menit buat mandi sama siap-siap abis itu sarapan terus otw yaaa" -ujar Jisung pada Changbin.

"Hah? emang sekarang jam berapa?" -tanya Changbin yang masih belum sadar sepenuhnya.

"Sekarang jam 7 dan kamu ada meeting jam 9 jadi buruan mandi sanaa!!" -jawab Jisung yang langsung mendorong tubuh Changbin agar segera beranjak dari kasur.

"Iya iya aku mandii" -ujar Changbin sambil melangkahkan kakinya masa ke kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka.

Setelah melihat Changbin masuk ke dalam kamar mandi, Jisung langsung menuju dapur dan memasak sarapan untuk mereka berdua.

Kalau kalian tanya apakah Jisung bekerja juga, jawabannya tentu Jisung juga bekerja.

Changbin memberikan Jisung sebuah toko kue yang berada dekat dengan apartemen tempat tinggal mereka.

Mohon dimaklumi karena Changbin sekarang menggantikan posisi ayahnya di perusahaan milik keluarganya jadi Changbin punya cukup uang untuk membuatkan Jisung toko kue sederhana.

Kata Changbin selain untuk investasi, ia juga lebih nyaman jika Jisung memiliki usaha sendiri dari pada Jisung harus bekerja dengan orang lain.

Lagi pula Jisung sangat pintar dalam membuat kue dan juga memakannya.

Jadi tidak ada salahnya.

Dan satu lagi alasan Changbin adalah karena ia bisa kapan saja bertemu dengan Jisung tanpa harus menunggu waktu makan siang atau waktu Jisung pulang kerja seperti waktu pertama kali mereka dekat.

"Hyung sini makan dulu, nanti dasinya aku pakein" -ujar Jisung setelah melihat Changbin keluar dari kamar sambil berusaha memasang dasi hitam yang senada dengan warna jas ditangannya.

Changbin menurut dan memakan sarapannya terlebih dahulu bersama Jisung.

Setelah sarapan mereka habis, Jisung memasangkan dasi Changbin dengan cepat dan menyuruh Changbin untuk segera berangkat ke kantor karena jika semakin siang jalanan kota akan semakin padat.

"Aku berangkat ya sayangg, kamu beneran gamau aku tungguin biar sekalian aku anter ke toko?" -tanya Changbin sebelum beranjak dari posisi duduknya.

"Enggak, aku belom mandi belom siap-siap nanti kelamaan" -jawab Jisung menolak tawaran Changbin.

"Yaudah byee aku pergi dulu" -ujar Changbin yang langsung beranjak dari posisi duduknya untuk keluar dari apartemen mereka.

"Hyunggg" -panggil Jisung ketika Changbin sudah berada di ambang pintu.

"Kenapa?" -tanya Changbin.

"Hyung gak lupa sesuatu?" -tanya Jisung yang menyadari jika Changbin melupakan sesuatu yang penting.

"Hah lupa apa?" -Changbin malah balik bertanya.

"Coba inget-inget ada yang kelupaan gak" -suruh Jisung.

Changbin berpikir sejenak dan mengingat-ingat apa yang ia lupakan.

Bisa jadi ia lupa memberikan morning kiss pada Jisung karena tadi setelah Jisung membangunkannya ia malah disuruh cepat-cepat untuk bersiap.

Akhirnya Changbin kembali menghampiri Jisung dan memberikan Jisung satu ciuman singkat pada bibir Jisung.

"Ihh hyungg" -protes Jisung yang refleks memukul pelan lengan Changbin.

"Kenapa sayang? Kurang lama diciumnya?" -tanya Changbin.

Belum sempat Jisung merespon Changbin malah menyatuhkan kembali bibir mereka dan memberi lumatan-lumatan kecil pada bibir manis kekasihnya itu.

"Nah udah aku pergi dulu ya sayang" -ujar Changbin setelah melepaskan bibirnya dari bibir Jisung.

"HYUNGG ASTAGAAA" -teriak Jisung akhirnya ketika Changbin beranjak pergi.

"Apa lagi sayang??" -tanya Changbin yang tidak mengerti dengan tinggah kekasihnya.

"Ihhh maksud aku... kamu tuh kelupaan kunci mobil bukan kelupaan nyium aku!!" -jawab Jisung sambil mengangkat tinggi-tinggi kunci mobil yang tadi Changbin tinggalkan di meja makan.

"Astagaaa hyung gak sadar" -respon Changbin yang langsung menghampiri Jisung untuk mengambil kunci mobilnya.

"Makanya kalo ngapa-ngapain tuh fokus hyung" -ujar Jisung.

"Aku gabisa fokus selama masih ada kamu dihadapan aku" -balas Changbin.

"EUH BASI GOMBALANNYA" -protes Jisung.

"Dah sana buruan pergi nanti keburu macet" -ujar Jisung lagi sambil mendorong Changbin menuju pintu apartemen mereka.

"Iya aku pergi, bye sayang"

Cup

Sebelum benar-benar pergi, Changbin menyempatkan diri untuk mencuri satu kecupan dari bibir Jisung yang langsung dihadiahi pukulan pada lengannya oleh kekasinya itu.

-End-

udah segitu aja  yah cerita tentang Changbin dan Jisung di pagi hari
sampai ketemu di oneshot berikutnya
<3 <3 <3

IT'S BINSUNG WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang