Pagi ini aku hanya termenung sambil memakan roti isi yang sudah kubuat. tidak seharusnya aku berpikir bahwa kenyataan ini memang lebih pahit dari ekspetasiku. Dunia ini kejam, seolah bersahabat namun nyatanya tidak.
kutarik nafasku dan membuangnya perlahan 'Huuhh...' benar benar terasa berat. Yn seperti itulah dunia mengenalku. Dunia yang penuh citra disetiap perjalanannya. benar benar sangat menyebalkan.
~
Berniat untuk menjalani rutinitasku seperti biasa. Namun kali ini sedikit berbeda. Entah mengapa kalimat darinya yang begitu menyakitkan untuk kudengar selalu saja terngiang dan seolah tidak memberiku celah untuk bertahan sementara.
Langkahku mulai kupercepat. kuambil airpods miliku dan segera memasangnya dikedua telingaku. Aku mulai berlari untuk menyegarkan tubuhku yang sangat lemah ini. keringat pun mulai bercucuran seolah mendukung tubuh ini untuk beraktifitas.
Baru saja kurasa diri ini sudah terbiasa, kini masalah terburuk yang selalu menghantui muncul tepat dihadapanku.
Dia berdiri seolah sedang menanti kedatanganku. matanya begitu tajam menatap kearahku. Haruskah aku menghampirinya?
Ternyata tidak.
Dia yang menghampiriku, langkahnya semakin mendekat kearah dimana aku berdiri. rambut hitamnya sedikit terhempas karena angin. Ah pemandangan ini benar benar menyiksaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ONE MONTH | Taekook [END]
Teen Fiction𝒉𝒐𝒘 𝒕𝒐 𝒑𝒍𝒂𝒚 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒍𝒐𝒗𝒆? "berhentilah membual, itu tidak akan mengubah keputusanku" "permainan ini belum selesai". hubungan seperti apa yang sebenarnya mereka jalin? warning 🔞 story ini mengandung unsur dewasa bagi yang tidak cukup...