"Mungkin Tuhan hanya mempertemukan kita bukan untuk menjadikan bersama"
-𝓯𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓹𝓪𝓼𝓱𝓪 𝓮𝓵 𝓰𝓪𝓵𝓪-
"Kalo gue bisa...gue bakal ubah takdir dan nulis nama lo di samping nama gue."
...
ini karya pertama aku yang ku tulis di wattpad ( just info gais)
Hai semuaa gimana hari ini? Semoga kalian suka ❣️ Selamat membaca.......😉
01: why me...?
"Yess!" Sorakan penonton secara serempak memenuhi ruang gelanggang olahraga saat pemain dengan nomor punggung 02 melakukan lay-up shoot dan mencetak gol ke tiga untuk timnya.
𝘗𝘳𝘪𝘪𝘪𝘵𝘵....
Suara peluit menandakan babak pertama telah berakhir dengan skor 7:4 yang tentunya dimenangkan oleh tim SMA Garuda.
"Kak Alvin jago banget"
"Iya ga pernah salah sasaran"
"Keren banget mainnya"
"Pasti menang lagi sekolah kita, yakan? "
Pujian pujian itu terlontar dari penonton yang sebagian besar adalah siswa siswi SMA Garuda. Tak heran jika setiap tahunnya SMA Garuda selalu membawa piala maupun medali di setiap ajang olahraga.
"Ehh, jangan keburu diambil ama si Reyna" Ucapnya antusias membuatku menoleh padanya.
"Biarin aja, kan dia juga anak cheers jad-"
"Gak! gak! Ga sudi gue liat dia ama Alvin. Mending ama lo aja sana". Feline memotong percakapanku sambil menggoyang goyangkan tubuhku pelan.
" Ihh, udah lah biarin aja". kesalku "gue juga gapapa aja kok".
" Gapapa gimana? Lo tau kan si Alvin gasuka diganjenin sama tuh nenek lampir! ". Ucapan feline membuat ku terdiam beberapa saat.
" Udahh sana buruan!. Malah bengong "
"Iya iya ih, bawel!". Aku pun pasrah dengannya, berdiri dan mulai turun dari tribun meninggal feline disana yang tengah tersenyum padaku.
𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯 𝘨𝘶𝘦 .....Batinku.
•••
Baru beberapa langkah aku memasuki koridor. Tak sengaja aku berpapasan dengan Zaki, salah satu teman baik Alvin.
"Eh faira, mau kemana? ". Tanyanya padaku.
" Mau ke Alvin nih, lo sendiri ngapain disini? ". Balasku.
" Ohh mau ke Alvin. Gue juga mau masuk ke sana nih. Bareng aja yuk ?".
Aku mengganggukan tawarannya. Kini kita berjalan beriringan sambil berbincang santai mengenai perlombaan tadi.
"Tuh ra, si Alvin nya. Samperin gih!". Mataku mengikuti arahan tangan zaki, dan benar saja cowok itu ada di sana sambil memainkan ponsel nya.
" Oh Oke makasih ki".
"Iya sama sama, kalo gitu gue duluan ya" Belum sempat aku menjawab, ia terburu-buru meninggalkanku.
"Nih buat lo". Aku menyodorkan air minum yang sempat ku beli tadi di kantin.
" Iya makasih, sini duduk" Ia menepuk kursi panjang sebelahnya,menyuruhku duduk di sana.
"Kok lo tau gue di sini? ".
"Tadi dianter sama Zaki kesini ". Jawabku singkat.
"Trus zaki mana? ".
" Gatau " Singkat ku.
"Cuek amat sih ". Ucap Alvin pelan namun dapat terdengar oleh faira yang ada disebelahnya. Faira yang mengetahui hal itu memilih untuk diam tak menggubris sedikit pun.
"Ra" Panggilan Alvin membuat ku menolehkan pandanganku yang sedari tadi menghadap kearah depan.
"Lo bauk"
"A-apa?! " Ucapku dengan nada tinggi. Membuatnya terkekeh begitu mendengarnya.
"Mana ada bauk!! Gue dah mandi yaaa sebelum berangkat sekolah ". Belaku sambil memukul lengan Alvin. Sedangkan Alvin masih saja menertawakan sikapku padanya.
"Udah udah, iya ga bauk". Ia menghentikan tawanya.
