Senandika sesal

35 5 0
                                    


Kabar baiknya adalah, cerpen ini pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis cerpen tingkat nasional yg diadakan oleh Literasi bangsa dengan id Instagram @literasibangsa.id.

Mungkin saya bukan menjadi satu, dua, atau tiga yang terbaik. Tetapi masuk dalam 30 besar  kategori penulis terbaik dari ratusan peserta yang ikut serta adalah hal yang luar biasa bagi saya. Dan bagaimana karya saya diberi apresiasi, saya sangat bersyukur untuk itu. 😇😇

Saya akan lebih banyak membaca, dan belajar menulis lebih banyak lagi, supaya nanti saya bisa menyusul si pemilik nomor satu itu. ☺️

Terimakasih untuk kesempatan dan apresiasinya.😊😊

Salam, Fressia Dream ☃️

To our biggest love, BTS 💜

To our biggest love, BTS 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°
°

Untukmu yang pernah punya rasa tapi disia-sia, yang pernah bertahan tapi disepelekan, yang pernah tersenyum pahit karena rasa sakit, yang pernah ingin berjalan bersama tapi ditinggal di jurang asa.

Percayalah, kamu lebih kuat dari baja. Kamu tak pantas meratapi diri dikala senja. Kamu kuat. Dan kamu hebat karena berhasil melewati semua. Tak perlu menyesal karena pernah punya rasa, apapun itu jenis rasanya. Sebab kau tahu, rasa yang pernah ada adalah apa yang pada akhirnya membentuk diri kita.

Jadi, terimakasih karena telah bertahan dalam kesendirian.

_______________________________________________

....


Coba tanyakan kepada cakrawala yang tidak lagi berani tunjukan presensinya di atas sana. Siapa di dunia ini yang paling kebal sepi? Siapa di dunia ini yang paling tahan sendiri? Siapa di dunia ini yang daksanya paling kelihatan rengsa tapi hatinya sekuat baja?

Oh, sudah pasti semesta akan bilang kalau Aisy adalah orangnya. Ya, Aisy adalah yang terkuat untuk hal itu. Tetapi kalau perihal menunggu, sepertinya di dunia ini tidak ada yang bisa melakukannya terlalu lama.

Pukul sepuluh malam.

Seperti biasa, rumahnya sunyi. Ruang tamu yang lenggang menjadi tirani yang paling sempurna bagi sepi. Retofleks thuk-thuk dari jam dinding selalu mendominasi. Pajangan dinding berupa figura berisi potret sepasang manusia itu selalu kelihatan lebih gagah dibandingkan dengan hal lain di rumah ini. Dinding-dinding rumah selalu sibuk berdiorama, kadang-kadang berubah beku saat angin laut yang memberangkatkan kapal-kapal nelayan bertiup sampai ke halaman rumah, kemudian masuk melalui pintu rumah yang terbuka.

SENANDIKA SESAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang