❀prolog❀

4.7K 453 177
                                    

-JungwonieJongseongie-

Yang Jungwon tersenyum bahagia duduk di pinggir lapangan sekolah sambil memandangi tulisannya di kertas kecil. Ia baru saja menulis namanya dan nama seorang laki-laki yang sedang bermain bola di lapangan, Park Jongseong.

Park Jongseong atau yang sering di panggil Jay, laki-laki yang berdarah Korea Selatan dan Amerika itu sudah berhasil menarik hati Jungwon. Jungwon memang sudah menyukai Jay sejak SMP sampai sekarang mereka kelas 1 SMA Jungwon masih menyimpan perasaannya itu pada Jay. Awalnya hanya kagum pada sosok Jay yang sangat berbakat dalam setiap pelajaran, sekarang Jungwon menyukai apapun yang ada pada diri Jay.

Jungwon melihat lurus kedepannya, disana Jay sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya dan sesekali tertawa. Tawa Jay adalah yang paling Jungwon sukai, jika Jay tertawa ketampanannya meningkat dan bisa mengalahkan cerahnya sinar matahari, memang seindah itu, katakan saja Jungwon berlebihan tapi memang begitu adanya. Kisah cinta anak belasan tahun yang dibilang cinta monyet itu memang se-lebay itu. Sudah, biarkan Jungwon bahagia dengan kisah cintanya, kalian juga pernah muda kan?

Terkadang, Jungwon juga ingin menjadi alasan Jay tertawa. Mungkin bertingkah bodoh juga akan dilakukannya, asal Jay nya tertawa. Tapi menyadari bahwa ia dan Jay sangat berbeda jauh, Jungwon hanya harus memendam perasaan itu. Bagaimana itik buruk rupa sepertinya bisa bersanding dengan pangeran seperti Jay. Mereka pun berbeda kasta. Jungwon hanya bisa menghela nafas pasrah.

Setelah selesai pelajaran olahraga, Jungwon dan teman sekelasnya berganti pakaian dan kembali masuk ke kelas. Jungwon berganti pakaian paling terakhir, ia menghindari kericuhan dan terkadang juga ada yang menjahilinya, jadi ia berganti setelah sepi.

"Hey roti panggang!"

Sinyal berbahaya, baru saja Jungwon masuk ke kelas, anak anak nakal itu sudah memanggilnya.

Jungwon pura-pura tidak mendengar mereka dan berjalan ke loker.

"Roti panggang! Kau tuli? Atau kau ingin ganti nama panggilan?" Geng anak anak nakal itu tertawa.

"Ah iya sepertinya panggilan roti panggang terlalu bagus untukmu" Choi Seon, murid paling urakan di sekolah yang sering mengusik Jungwon itu menghampiri Jungwon yang sedang memasukan pakaian olahraganya ke loker.

Jungwon tidak bergeming, jika ia menoleh dan membalaspun pasti Seon akan lebih mengusiknya. Tapi jika ia diam juga akan lebih parah. Ia bingung, tapi bagaimana lagi, ia sudah sering menghadapi keadaan seperti ini.

"Babi panggang" Ucap Seon setelah berdiri di samping Jungwon.

Seketika seisi kelas tertawa.

"Wah itu cocok juga!" Seru Youngbin.

"Baiklah, mulai sekarang panggil dia babi panggang!" Teriak Seon.

Jungwon meremat ujung seragamnya. Ia tidak bisa melawan, ia takut. Seon adalah murid paling ditakuti.

"Hey apa ini?" Seon berjongkok dan mengambil secarik kertas di lantai.

Jungwon kaget, itu pasti kertas tadi.

"J-jangan!" Jungwon berusaha mengambil kertas itu dari tangan Seon.

"Apa? Ini punyamu?" Seon terheran.

"Kembalikan"

"Kalau kau melarang berarti ada sesuatu yang menarik disini" Seon mengangkat tangannya yang sedang memegang kertas. Sial, Jungwon semakin susah mengambilnya Seon terlalu tinggi.

"Seon-ah.." Mata Jungwon sudah berkaca kaca.

"Kau tidak memanggil 'hyung' padaku! Hey kalian, pegang dia!" Titah Seon pada teman temannya, Jaeho dan Youngbin.

Do You Remember? [jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang