part 1

6 0 0
                                    

Namaku andi aku duduk di kelas 6 SD di sekolah SDN 4 Parigi , kec.parigi, kab.Parigi Moutong.

Aku adalah anak yang kurang berbakat dalam bidang olahraga ataupun akademik ,kuliku tidak begitu putih dan wajahku kurang tampan ,aku adalah orang yang tidak percaya diri jadi aku sering merasa insecure dengan diriku sendiri.

Waktu itu aku memberitahukan sahabatku bernama iman bahwa akun menyukai seorang cewek sekelas dengan ku.

"Man... Aku ingin memberitahu rahasia, tapi jangan kau beritahukan orang lain, awas yah kalo teman² kita sampai tahu" kata Andi.

"Ok ..... Di santuy aku bisa jaga rahasia kok tenang aja, jadi rahasia apa yang kau mau blng" kata iman.

"Aku  suka sama nindi" kata Andi.

"Widih mantap di..., Lumayan lah seleramu" kata iman.

Keesokan paginya
Saat sampai di sekolah aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dan ketika aku masuk kelas ternyata dugaan ku benar.

Semua orang mengejek ku karena berani menyukai nindi . Aku merasa malu karena teman² ku terus menerus mengejekku meskipun aku sudah mengatakan bahwa itu tidak benar sesaat kemudian bunyi lah bel berbaris.

Saat di barisan pun mereka tetap mengejek ku , aku hanya bisa diam dan menundukkan kepala , sambil memikirkan siapa dalang yang menyebarkan hal ini.

Bel istirahat pun berbunyi aku langsung mengajak iman pergi keluar kelas membawanya ketempat sepi dan langsung memukul nya

"Imann... Kau bodoh, kenapa kau membocorkan rahasia itu bodoh, aku jadi malu kan jadinya" kata Andi

" A.. aku tidak sengaja membicarakan hal itu di depan Chandra dan yang lain nya, aku minta maaf...." kata iman

Aku pun tidak tega melihat nya jadi aku memaafkan dengan syarat jika dia membocorkan rahasiaku yg lainnya aku akan memukulnya lebih banyak.

Beberapa hari kemudian rumor bahwa aku menyukai nindi pun tenggelam di telan rumor baru di kalangan siswi perempuan.


Katanya di salah satu grup siswi yang ada di sekolah ku itu mereka membuat kalimat yang berisi kata yang bersambung dan kata" itu mengartikan nama siswa2 yang mereka sukai ketika mendengar rumor itu aku pun berharap bahwa ada namaku di salah arti kata itu.

Sorenya aku mendaftar masuk di tempat pengajian iman itu, sangat canggung kurasa karena bagi orang yang tidak percaya diri seperti ku itu merupakan ujian yang berat untuk bisa menyesuaikan diri.

Di tempat pengajian itu bukan hanya iman tpi beberapa teman kelasku pun mengaji di sana ada murid dari sekolah lain , murid dari SMP dan ada juga sepupuku yang mengaji di sana jadi aku cukup merasa tenang

Saat pertama kali aku datang ustadz dan ustadzah nya menjelaskan aturan-aturan yang ada di sana ketika waktunya istirahat aku berkeliling tempat pengajian itu, tempat pengajian itu berada di mesjid jadi hanya bisa bermain di sekitar mesjid itu saja.

Saat berkeliling aku bertemu senior ku di sana dia bernama Bagas kupikir dia anak yang nakal dan kasar tapi TDK terlalu sih,(haha).  Dia mengajak berkeliling tempat itu dan memperkenalkan ku dengan santri² lain yang berada di sana.

Karena tempat pengajian itu ada di mesjid jadi ketika hampir magrib kami membaca Asmaul Husna dan beberapa bacan Al-Qur'an lainnya
Saat membaca itu kami di pimpin oleh senior" kami karena aku masih junior pada saat itu ,aku sangat kagum melihat mereka membaca Asmaul Husna itu menurut ku sangat keren dan aku juga ingin melakukan hal seperti mereka.

Setelah itu sholat magrib dan semua santri di bagi berdasarkan kelas nya masing" kelas 1 a/b , kelas 2 a/b , dan kelas 3 di urutkan berdasarkan kemampuan kita dalam membaca dan menulis tulisan Al Qur'an setiap habis sholat magrib masing² kelas di berikan tugas setelah tugas selesai baru boleh bermain ketika istirahat.

Setelah adzan sholat isya pun ad santri senior yang membaca shalawat. Ketika akan sholat aku di hampiri oleh salah satu santri namanya Aldo.

"Hey Brio jangan bermain saat sholat, jika bermain akan di marah dan di hukum ustadz nanti" kata Aldo

Aku heran dia ini membisikan. Itu kepadaku saat sedang sholat apa gak salah(hadeuh).

Sebelum pulang pun para santri berkumpul untuk berdoa pulang bersama.

Keesokan paginya di sekolah aku bertemu dengan iman

" Woii... Man... Kenapa kmrin aku tidak melihat mu di tempat mengaji?" Kata Andi

"Maaf Andi kemarin aku tidak ada yang antar jadi tidak pergi mengaji dah.., emangnya kamu udah mendaftar di tempat mengaji itu?"
Kata iman

"Yaa sudah lah... Lumayan lah aku juga udah kenal dengan ka bagas" kata Andi

"Apaa.... Ka bagas ,yaah aku sih hanya bisa mengatakan hati hati  aja sih" kata iman

" Jagan gitu dia baik sih meskipun ada nakal nya juga hahaha, btw sebentar sore datang yak ke tempat mengaji, biasaalah... Ada sesuatu yang mau aku bahas okey?!.." kata Andi

"Okeh baiklah" kata iman

Sorre nya aku datang dan masih canggung dengan suasananya
Rupanya aku datang kecepatan (hadeuh) aku melihat para senior² bermain bola di dalam mesjid,(waw).

Aku tidak percaya tapi kenyataannya itu yang terjadi ,ternyata kau tidak bisa menilai orang hanya dengan sekli lihat saja.

Dan salah satu senior itu mengajak ku main dengan mereka dia bernama khalik.

"Woii.... Murid baru ayoo main bersama kami" kata khalik

Dan aku hanya menggeleng gelengkan kepala lalu ustazah pun datang dan para senior itu lari terbirit-birit keluar dari mesjid.

Aku masih mengaji di iqra setelah mengaji aku pun mengerjakan tugas yg di berikan sambil menunggu iman datang.

Beberapa saat setelah aku selesai mengerjakan tugas dia pun datang dan aku menunggu nya mengaji dan menyelesaikan tugas nya.

Setelah dia selesai aku memberitahukan nya bahwa mungkin aku telaah mengetahui orang² yang di maksud dalam kalimat yang di buat oleh siswi di kelasku

"Seperti nya aku tahu siapa saja yang mereka maksud"kata Andi

"Jika kau sudah tau cepat beritahu aku" kata iman

"Mungkin yang mereka maksud adalah..... Chandra,Wayan,Acel,dan hekel itu saja sih yg aku tahu karena menurut 4 orang dari 6 orang dalam kalimat itu adalah murid sekolah kita dan sisanya adalah murid sekolah lain" kata Andi

"HM.... Bisa jadi sih seperti itu tapi ini belum pasti kan?" Kata iman

"Iya sih belum pasti hanya menurut pengamatan ku saja sih hehe" kata Andi

Hari hari pun terus berlanjut aku mulai terbiasa dengan suasa di tempat mengaji itu namun tepat satu Minggu aku berada di sana ada seorang santri yang menarik perhatian ku.

Aku tak tahu namanya
Aku tak mengetahui sekolah nya
Dan aku tak mengetahui apapun tentang nya dia muncul begitu saja di tempat mengaji itu sejak saat pertama aku melihat nya dia sudah menarik perhatian ku.....







Mencoba SetiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang