Byuur!
Diam.Hanya itu yang bisa dilakukan Nadira setiap hari di sekolahnya.Sudah hampir sebulan ia mengalami hal ini.Pembulyan yang memang sudah tidak asing lagi baginya.
Seperti saat ini,Vita dan kedua dayangnya selalu melakukan pembulyan terhadapnya.Siswa yang melihat kejadian ini pun hanya acuh tak acuh saja melihatnya.
"Ups!Sorry gue sengaja."ucap Vita yang dilanjuti gelak tawanya dan kedua dayangnya itu.
Nadira hanya diam dan meremas ujung roknya.Kemudian ia pun beranjak untuk pergi.
Namun Mela menghalangi jalan Nadira hingga membuatnya terjatuh.Hal itu mengundang gelak tawa siswa yang berada di kantin.Bahkan beberapa dari mereka ada juga yang memfotonya.
Nadira sudah benar-benar tidak tahan.Ia pun lari dari sana menuju toilet.
***
"Kasian."ucap Shila dengan nada memprihatin.
"Emang dasar ya tuh nenek lampir hobi banget buly anak baru."ucap Rena yang merasa gemas akan tingkah laku Vita dan kedua dayangnya.
"Kalo gue jadi dia gue yakin dah cabut dan gak mau sekolah lagi"ucap Shila.
"Rangga mana sih?Lama banget."tanya Fadli.
"Toilet"jawab Gevan sambil membaca buku yang dibawanya.
Tak lama Rangga datang dan langsung duduk disamping Alen.
"Abis ngapin lo lama banget?"tanya Fadli.
"Kepo"jawab Rangga dengan senyum yang misterius.
"Kenapa lo senyum-senyun sendiri ?"
tanya Rena yang sedari tadi memperhatikan Rangga."Emang iya ?"tanya Rangga balik jangan lupakan seutas senyum yang masih tertera di wajahnya.
"Gila ni anak."ucap Fadli yang juga memperhatikan Rangga.
"Gue cabut duluan ke kelas."ucap Rangga dengan senyum yang masih tertera diwajahnya kemudian ia pun melangkah pergi menuju kelasnya.
"Tuh anak kenapa sih ?"tanya Alen.
"Tau ih gue jadi merinding liat dia senyum-senyum sendiri."ucap Shila.
"Ada yang gak beres nih."ucap Fadli dalam hatinya.
***
"Aaakh!"
"Sial!Sial!Sial!"
"Gimana dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
my nerd wife
General FictionTerpaksa menyamar menjadi seorang nerd di sekolahnya.Jika karena bukan ia memiliki alasan ia tidak akan sudi melakukannya.