aku tidak pernah sadar betapa beruntungnya aku
aku tidak pernah mengerti bahwa aku dilampahkan kasih sayang
aku hanya terus mengeluh tanpa melihat seberapa susah mereka menuruti keinginanku
diluar aku selalu memperlihatkan siapa aku dengan apa yang kupunya
namun pada nyatanya tidak ada apapun yang kumiliki
jika bukan karena orang tuaku yang memberikan apapun yang kumau
aku tidak akan bisa sombong didepan semua orang
apa yang aku miliki semuanya diberikan oleh orang tuaku
tak terkecuali satupun
hingga aku lupa bagaimana caranya aku bersyukur
meminta semua yang kumau tanpa melihat kerja keras mereka untukku
membuat mereka harus kerja siang malam untuk memenuhi semua kemauanku
lucu bukan?
aku tidak memiliki apapun jika orang tuaku tak bekerja keras
aku bahagia hanya karena semua kemauanku terpenuhi tanpa melihat seberapa lelah mereka
aku tidak perduli apa mereka bahagia atau tidak yang terpenting aku punya semuanya
hanya untuk sebuah kesombongan
hingga lupa bagaimana rasanya menghabiskan waktu dengan orang tuaku karena terlalu sibuk dengan duniaku sendiri
disaat semuanya hilang, aku baru menyadari semuanya
bahwa aku telah tersesat terlalu jauh
orang tuaku pergi
teman temanku hilang
apa yang aku punya hilang
tidak ada yang mau kembali
kesombongan yang kuagungkan pergi entah kemana
hanya ada rasa takut, sedih, merasa bersalah dan bodoh
takut dengan bagaimana kedepannya
sedih karena tidak ada yang mau kembali
merasa bersalah dengan orang tua yang telah bekerja keras untukku namun berujung kehilangan semuanya
merasa bodoh dimasa lalu karena terlalu sombong dengan segala yang kupunya
pada akhirnya aku terduduk dipojokkan dinding memeluk kedua lutut dengan mata bengkak karena terlalu banyak menangis
diliputi kecemasan dan depresi
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Sudut Pandang
Randomhanya meskripsikan sebuah kata yang ada dalam fikiran mereka yang pernah cerita mereka yang menangis dengan banyak masalah larut dalam sedih dan luka tanpa ingat dengan apa yang harus diperbaiki dimasa depan