1

2 0 0
                                    

aku tidak pernah sadar betapa beruntungnya aku

aku tidak pernah mengerti bahwa aku dilampahkan kasih sayang

aku hanya terus mengeluh tanpa melihat seberapa susah mereka menuruti keinginanku

diluar aku selalu memperlihatkan siapa aku dengan apa yang kupunya

namun pada nyatanya tidak ada apapun yang kumiliki

jika bukan karena orang tuaku yang memberikan apapun yang kumau

aku tidak akan bisa sombong didepan semua orang

apa yang aku miliki semuanya diberikan oleh orang tuaku

tak terkecuali satupun

hingga aku lupa bagaimana caranya aku bersyukur

meminta semua yang kumau tanpa melihat kerja keras mereka untukku

membuat mereka harus kerja siang malam untuk memenuhi semua kemauanku

lucu bukan?

aku tidak memiliki apapun jika orang tuaku tak bekerja keras

aku bahagia hanya karena semua kemauanku terpenuhi tanpa melihat seberapa lelah mereka

aku tidak perduli apa mereka bahagia atau tidak yang terpenting aku punya semuanya

hanya untuk sebuah kesombongan

hingga lupa bagaimana rasanya menghabiskan waktu dengan orang tuaku karena terlalu sibuk dengan duniaku sendiri

disaat semuanya hilang, aku  baru menyadari semuanya

bahwa aku telah tersesat terlalu jauh

orang tuaku pergi

teman temanku hilang

apa yang aku punya hilang

tidak ada yang mau kembali

kesombongan yang kuagungkan pergi entah kemana 

hanya ada rasa takut, sedih, merasa bersalah dan bodoh

takut dengan bagaimana kedepannya

sedih karena tidak ada yang mau kembali

merasa bersalah dengan orang tua yang telah bekerja keras untukku namun berujung kehilangan semuanya

merasa bodoh dimasa lalu karena terlalu sombong dengan segala yang kupunya

pada akhirnya aku terduduk dipojokkan dinding memeluk kedua lutut dengan mata bengkak karena terlalu banyak menangis

diliputi kecemasan dan depresi


Coretan Sudut PandangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang