Ayah untuk Sisi 1

28.3K 813 14
                                    

haii haaaii sistaaaakuh yg cantiikkk...unii bawa cerita baruu niih...dengan tokoh utama yg sama tapi ceritanya beda,dan masih ada unsur 18+ya...jadi buat adik-adik yg dibawah umur pinter pinter milih bacaannya yaa..naah selamat membaca dan semoga suka.maafkan kalo banyak typo or gaje story...hehhehe

love uni....

wanita cantik itu masih berkutat dengan laptop yg ada dimeja kerjanya,padahal waktu sudah lewat dari jam pulang kantor.tapi mau bagaimana lagi,bos nya meminta sudah harus menyelesaikan laporan ini segera dan besok pagi sudah harus diletakkan diruangan manager botaknya yg menyebalkan itu.dan tepat pukul 8malam laporannya selesai,wanita itu terlonjak dari kursinya,bukan karna takut dirinya hanya seorang diri dikantor untuk lembur,tapi karna ia sudah berjanji untuk pulang cepat sebisa mungkin dan menyiapkan segala keperluannya sebelum keberangkatan penugasannya ke singapore selama 3minggu dikantor cabang.walaupun dia hanya bekerja sebagai staff biasa dikantornya,tapi karena kinerjanya yg baik dan otaknya yg cerdas,menjadikan managernya sering memintanya untuk menggantikan atasannya untuk menangani tugas-tugas yg tidak bisa dihandle langsung oleh atasannya.jadilah ia bekerja ganda merangkao sebagai asisten managernya tentu dengan gaji dan bonus yg pasti menjanjikan.

pagi ini wanita itu merasakan seluruh wajahnya basah karena banyak ciuman yg mendarat dari mulai kening,mata,pipi,hidung hingga terakhir dibibir,dia tersenyum dengan mata yg masih terpejam namun ia tau betul siapa yg pagi-pagi begini sudah membangunkannya dengan kecupan sayang itu.langsung saja diraihnya tangan mungil itu yg masih menangkup wajahnya dan membalik tubuh mereka hingga si wanita yg kini berada diatas menyerang si mungil dengan ciuman bertubi-tubi tanpa ampun.

"aaaahhhahahhahaa..ampuuuuun bundaa ampuuunnnnn..udaaah sisi capek...ahahhaha...ucap sang anak yg bernama sisi masih terengah sambil tertawa karna kelitikan yg tak bisa ia tahan yg didapat dari bundanya.bunda yg sejak 5tahun ini dengan sabar dan sayang merawatnya dengan penuh cinta,,walaupun kasih sayang dan cinta yg diberikan bundanya tak akan pernah bisa menutupi rasa rindu terhadap sosok ayah.

"bundaa...sisi ikut pergi ya sama bunda.sisi gak mau tinggal dirumah tante itte bunda,tante itte orangnya cerewet,sisi pusing kalo dengerin tante itte ngomong.ucap sisi memelas sambil mengerucutkan bibirnya.

membuat sang bunda tertawa dibuatnya dengan aksi manyunnya yg menggemaskan.membuat sang bunda dengan sayang menatap wajah sisi yg masih berada dibawahnya,wajah yg mengingatkan dirinya pada seseorang yg sangat ia cintai sekaligus ia benci.alis mata yg tebal da lurus,bulu mata yg sangat lentik tanpa perlu bulu mata palsu,hidung yg mancung dan kulit yg putih langsat,beruntung bagian bibir tipis dan rambut coklatnya juga sorot matanya menurun dari sang bunda.yg dengan hanya menatap sisi maka jelas sekali mata siapa yg ia tiru.

"ayo sayang bangun,hari ini kita jalan-jalan sepuasnya sebelum bunda prepare untuk berangkat ke singapore malam ini.ucap sang bunda yg langsung menggendong putri cantiknya kekamar mandi dan mereka pun berendam bersama sambil bermain dan tertawa.mengahbiskan sisa hari sebelum meninggalkan si kecil.

puas dengan berjalan jalan seharian,mereka mengakhiri aktivitas mereka dengan memilih untuk makan direstoran seafood.sisi yg senang masih bisa merasakan kebersamaannya sebelum bundanya pergi untuk bekerja tiba-tiba melihat ke arah pintu masuk dan menatap intens sepasang suami istri yg membawa seorang anak yg usianya tak jauh beda darinya,melihat sang ayah menggendong si anak dengan sebelah tangannya dan yg sebelahnya lagi menggandeng mesra sang ibu.membuat sisi secara reflek menggumamkan lirih sebuah kata yg sangat sakral ia sebutkan.

"Ayah...."

sang bunda yg sedang asik menyuap makanannya tersedak mendengar putrinya memanggil ayah sambil menatap sebuah keluarga yg duduk tak jauh dari tempatnya.menatap wajah putrinya yg terlihat murung membuat hati bundanya menangis,mengingat dirinya tak pernah sekalipun berniat menceritakan sosok ayahnya walaupun sisi tak pernah bertanya.

Ayah untuk SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang