"Ray."
"Ya."
Isabella menyingkap selimut yang masih membungkus tubuh Ray. Menarik paksa tangan anaknya yang bisa dibilang pemalas. Padahal, matahari sudah menyingsing sejak beberapa jam yang lalu, dan sekarang Ray harus menjaga toko bunga.
"Ayo cepat mandi, Ray." Wanita itu setengah berseru, "Mama harus segera berangkat. Pesawatnya akan pergi beberapa jam lagi."
Sekiranya, itulah rutinitas pagi yang sudah normal jika terjadi. Hari ini agak berbeda karena Isabella benar-benar memaksa Ray untuk bangun—ia akan segera pergi ke luar kota. Kalau pakai toleransi, mungkin lelaki itu baru bangun keesokan harinya.
Ini tentang Ray, anak SMP yang susah berpisah dengan tempat tidurnya, atau setidaknya membuka kelopak mata sayunya. Padahal netra hijaunya berpendar indah, kalau ia membuka matanya seperti orang pada umumnya.
Tentang pelajaran ... dan masa depan? Entahlah, Ray sendiri lebih suka semuanya mengalir begitu saja. Berusaha secukupnya, lalu lepaskan dan biarkan Tuhan yang mengurus hasilnya. Ray mungkin bisa jadi definisi yang tepat untuk rasa malas berlebihan—karena ia selalu diserang kantuk yang tak ujung usai.
Buruknya, Isabella—Mamanya—menugaskannya satu pekerjaan yang tidak ia sukai. Menjaga toko bunga. Yang berarti juga melayani pelanggan dan mengurus toko itu. Sendirian. Setiap hari.
Bukan karena apa, Isabella tampaknya prihatin—kesal—dengan Ray yang kerjanya hanya tidur-tiduran selepas sekolah, juga karena setelah itu ia selalu mendapat laporan dari sang guru, yang katanya Ray juga sering tidur-tiduran di sekolah. Baiknya, nilainya masih aman. Tidak ada celah bagi Isabella untuk protes kepada Ray.
"Ray, mandi pagi saat libur maksimal pukul sebelas pagi. Mandi sore maksimal pukul enam sore. Kalau mau makan, masak saja bahan yang ada di dapur. Lalu sebelum tidur kamu harus belajar dulu, oke?" ujar Isabella di daun pintu, berpamitan, "Jangan lupa toko bunganya. Mama pergi dulu. Mungkin minggu depan kembali."
Ray mengangguk samar, lantas menutup pintu dan menguncinya, "Bye bye, Mama." Tersenyum setengah meringis. Akhirnya ia bisa bebas!
-terkecuali menjaga toko bunga. Bahkan kali ini sudah ada pelanggan yang mengetuk pintunya.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/252071372-288-k927463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❀┊ l u l l a b y .
Fanfictionr a y e m m a l o v e s t o r y ┊┊⋆ ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ cover © -iriisuu