At the Winter

21 3 0
                                    

Setiap tahun, di tanggal dan bulan yang sama, Osamu selalu saja menerima sebuah paket yang berisi satu bucket bunga mawar berwarna kuning yang bertuliskan, "untuk Miya". Awalnya, ia mengira itu untuk kembarannya. Dua tahun menjelang, ia semakin merasa aneh dengan pengirim ini. Jika pengirim ini benar-benar penggemar kembarannya seharusnya ia berhenti mengirim bunga itu.

Lagi-lagi Osamu tidak mempedulikan hal itu. Mungkin sang pengirim benar-benar menyukai kembarannya atau mungkin salah menyangka jika Osamu ialah Atsumu, begitulah kira-kira yang di pikirkan oleh Osamu tentang si pengirim. Namun, sekalipun Osamu belum pernah bertemu dengan si pengirim. Saat pagi hari, ketika ia baru terbangun dari tidurnya dan membuka pintu di hari yang begitu dingin ia akan menemukan sebuah bucket bunga mawar kuning di depan rumahnya dengan sebuah surat yang bertuliskan, "untuk Miya". Ia bahkan tak tahu ini sebenarnya untuk saudaranya atau untuk dirinya, karena saat duduk di bangku sekolah menengah dulu ia juga kecipratan populer Atsumu dan mungkin saja ada yang begitu mengidolakannya seperti yang terjadi pada saudara kembarnya.

"Mawar kuning lagi?" tanya Suna –sahabat karibnya sejak SMA. Osamu mengangguk sambil menatap lekat ke arah setangkai mawar kuning yang ada di tangannya.
"Yang keberapa kali?" tanya Suna
"Ini tahun ke dua dia mengirim ini" jawab Osamu sembari meletakan setangkai mawar kuning tersebut. Suna menghela nafas panjang.
"Sudah jelas, bukan?" tanya Suna. Osamu menatap ke arah Suna tidak mengerti. Suna kembali menghela nafasnya panjang lalu menyesap kopinya. Tatapan mengantuknya melihat ke arah Osamu.
"Sudah jelas bahwa bunga itu dari penggemarmu dan untukmu" ucap Suna. Osamu melepas topi yang di pakainya lalu menyandarkan punggungnya pada kursi yang tengah ia duduki.
"Aku tidak yakin" ucap Osamu. Suna dengan setia masih mendengarkan ucapan Osamu. Sesekali ia melihat ke arah Osamu yang nampak murung.
"Sejak dulu, jika yang tertulis di kartu hanya 'Miya' maka itu untuk Atsumu, jika untukku mereka pasti menulis 'Miya Osamu' " ucap Osamu menjelaskan. Suna menghela nafas panjang.
"Apa kau tahu siapa saja yang tidak mengetahui Atsumu sekarang?" tanya Suna. Osamu menggeleng. Osamu merasa semua orang sudah tahu tentang Atsumu. Berita ini bahkan sampai terdengar sampai ke sekolah mereka dulu –Inarizaki, dan menjadi bahan perbincangan di seluruh penjuru sekolah bahkan semua teman satu timnya Atsumu –MSBY dan juga rivalnya mengetahui hal itu. Lalu siapa yang tidak mungkin mengetahuinya?
"Semua orang mengetahuinya. Lagipula Atsumu populer, mana mungkin tak ada yang tahu" ucap Osamu. Suna mengangguk.

Yang dikatakan Osamu itu benar. Saat masih bersekolah di Inarizaki Atsumu memiliki banyak penggemar bahkan orang-orang dari sekolah lain pun mengetahui Atsumu dan sering kali salah mengira bahwa Osamu adalah Atsumu. Terlebih lagi saat Atsumu tergabung dalam tim MSBY. Semua orang semakin mengetahui Atsumu dan terkadang mereka membeli onigiri Osamu karena mengira yang menjual itu adalah Atsumu. Namun, kesalahpahaman itu sudah tidak lagi. Semua orang tahu bahwa yang menjual onigiri itu adalah kembaran Atsumu- Osamu. Orang-orang tak lagi salah paham akan hal itu. Dan mungkin Osamu merindukan kesalahpahaman itu.

Selepas kepergian Suna, Osamu masih memperhatikan bunga mawar kuning yang ia taruh di sebuah vas bunga berwarna bening. Ia menaruh vas bunga itu dekat dengan foto kembarannya. Osamu menghela nafas panjang. Ia lalu melepas topinya dan menaruhnya di dekat foto tersebut.
"Tsumu, tadaima" ucapnya.

Osamu benar-benar ingin bertemu dengan pengirim bunga ini. Ia merasa tidak enak karena setiap tahun menerima bunga yang bukan untuknya. Ia hadir disini bukan sebagai pengganti kakaknya. Jika saja ia mengetahui identitas serta alamat sang gadis, ia akan berterima kasih dan memintanya untuk berhenti mengirim bunga itu kerumah dan memintanya untuk mengirim bunga itu ke tempat yang seharusnya. Ya, ke tempat yang seharusnya.

Yellow RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang