Hana's
Pagi - pagi sekali aku sudah sibuk di dapur menyiapkan bekal dan juga sarapan untuk Ken, anaknya masih tidur lelap, aku jadi tak tega untuk membangunkannya.
Setelah selesai membuat bekal aku langsung segera masuk kekamar Ken, ku matikan lampu tidurnya dan aku langsung menghampiri Ken yang masih tertidur lelap.
"Ken bangun yu" Kata ku dengan menggoyang kan pelan badan anaku ini, aku mengusap kepala Ken sampai dia akhirnya membuka sedikit matanya.
"Good morning Mama" sapanya dengan senyum yang langsung merekah begitu melihatku, Jeno ini memang anak yang manis.
"Bangun yu, kan bentar lagi mau sekolah?" Kataku dan Kem pun bangun sambil mengusap usap kedua matanya.
"Mama siapin baju Ken dulu, Ken mandi sendiri ya?" Ken pun menurut.
"Terimakasih ya nak sudah bantu mamah pagi ini" ucapku sambil mencium kepala anakku dan dia langsung berlari kecil ke kamar mandi. Afeksi yang selalu aku berikan padan Ken setiap kali dia mau kooperatif untuk sekedar bersiap-siap sendiri. Ini sedikit membantuku mengurangi pekerjaanku di pagi hari.
Setelah selesai mengurus Ken, kita berdua pun menikmati sarapan dengan tenang, dia terlihat menikmati makanan yang telah aku buat, dia begitu lahap ketika menyuapkan nasi gorengnya sampai habis.
"Ma, Mama kenal sama Om yang kemarin nolongin Ken?" Tanyanya dengan polosnya, hatiku seketika mencelos mendengarnya. Aku belum siap jika Deon masuk kedalam hidup Ken.
"Om nya baik banget Ma, dia traktir aku ice cream" Ken berceloteh demikian tanpa mengetahui bahwa faktanya orang yang menolongnya itu adalah ayahnya sendiri.
"Namanya Om Deon Maaa".
Aku hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Ken dan memilih untuk mengambilkan minum untuknya.
Setelah selesai sarapan aku segera bergegas mengantarkan Ken untuk naik bus sekolah, untungnya TK tempat Ken bersekolah terdapat fasilitas bus sekolah sehingga aku tidak perlu jauh-jauh mengantarkan Ken dan hanya mengantarkan sampai di depan rumah.
"Daaah Mama!!" Ken terlihat sangat bersemangat ketika sudah menaiki bus, aku pun melambaikan tangan dan Ken pun membalasnya, setalah bus sekolah Ken perlahan melaju dan mulai menjauh, aku pun langsung bersiap untuk pergi ke tempat kerja.
Tempat kerja ku tidak terlalu jauh dari rumah, makadari itu aku selalu berjalan kaki ketika pergi, selain sekalian aku berolahraga, aku juga ingin menghemat ongkos dan lebih baik aku gunakan untuk kepentingan rumah dan juga keperluan Ken.
Cafe mulai buka sekitar Jam 8 dan aku menjadi orang pertama yang datang, karna hanya aku yang rumahnya dekat dengan cafe maka pemilik cafe mempercayakan padaku untuk memegang kunci cafenya itu.
Karna yang lain juga belum datang, aku berinisiatif untuk menyapu dan juga membersihkan meja-meja. Aku masih fokus dengan pekerjaanku sampai aku tidak menyadari bahwa Johnny sudah datang dan dia hanya memperhatikanku tanpa berniat membantuku.
"Dih dateng tuh salam dulu kek atau sapa gitu?"Protesku ketika melihat Johnny sudah duduk manis di salah satu kursi disini.
Johnny ini sahabatku sejak jaman SMA sekaligus anak dari pemilik cafe tempat aku bekerja.Awal aku bisa bekerja di cafe keluarga Johnny, karna pada saat itu aku benar-benar bingung ketika harus mencari pekerjaan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari karna aku juga tidak melanjutkan untuk kuliah. Pada saat itu Johnny menawarkan aku untuk bekerja di cafe keluarganya yang baru saja dibuka, dan aku pun dengan senang hati menerima tawaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Degree
FanfictionKetika dihadapkan pilihan hidup yang sulit, pada akhirnya Hana memilih untuk bangkit dan bertahan sambil berdoa pada Tuhan. Bisakah takdir hidupnya berubah?