Selang beberapa menit mencari akhirnya Sijeuni bertemu dangan pria cantik itu.
"Halo guys ada yang namanya Lee Taeyoung gak???" tanya Sijeuni. ia berharap bertemu dengan pria cantik itu.
"Oh bentar. Hei menjijikan tuh lo dipanggil" ucap salah satu murid kepada Taeyoung. Taeyoung hanya mengangguk kecil dan berdiri menuju wanita yang sedang mencari dirinya.
"Oh hai, inget aku gak?. Aku Sijeuni! yang bertabrak-kan dengan mu di koridor sekolah!" ucap Sijeuni kegirangan. Ia beruntung sekali bisa melihat muka Taeyoung dengan jelas.
"Oh. Oiya maaf ya." jawab Taeyoung. Sijeuni hanya memiringkan kepalanya ke-kiri, kali ini ia sangat bingung.
"Eh ada waktu gak?, aku mau ngajak kamu ke tempat yang spesial!" seru Sijeuni.
"Ah..., ada" ucap Taeyoung. Tanpa basa-basi Sijeuni langsung menarik tangan Taeyoung dan menuju tempat favoritnya.
Sesampainya disana, raut muka taeyoung berubah dari yang ketakutan menjadi bingung, dihadapannya hanya ada pos satpam yang tidak digunakan lagi.
"Ayo!" ucap Sijeuni sambil menarik lengan Taeyoung. Taeyoung sekarang sangat ingin menangis sekarang , baru pertama kalinya ada seseorang yang menarik tangan dan lengannya sangat lembut. Ia sekarang berharap bahwa dia akan selamat saat keluar dari pos tersebut.
"Nah baguskan?" tanya Sijeuni. Ia berharap ia akan dipuji karna setengah jam sebelum menjemput Taeyoung ia membersihkan pos ini dengan tangan kakinya sendiri.
"Wah sangat bagus" mata Taeyoung berbinar sekarang, terlihat ada bed cover bermotif bunga-bunga dan bantal.
"Em kalo boleh nanya ini kamarkah?" tanya Taeyoung yang sudah memberanikan diri untuk bertanya.
"No,no,no. Ini adalah tempat aku berbolos, iya sih bisa dibilang juga kamar hehe." jawab Sijeuni.
"Ahahaha, tidak pernah ketahuankah kalau ada tempat senyaman ini disini?" tanya Taeyoung lagi.
"Huh, tidak pernah karna letak pos ini jauh sekitar 50 meter dari gedung kelasku-" iya sih benar juga, tadi saja Taeyoung mengeluh kecapean. "-dan kelebihan pos ini adalah!, aku membawa banyak snack dari rumah dan menaruhnya di sini!" Jawab Sijeuni. Ia sedang membangga-banggakan dirinya.
"Wahh.." Taeyoung ber-woah, saat Sijeuni memperlihatkan persembunnyian snacknya ia menaruh di belakang bantal dan laci yang terbuat dari plastik.
"Duduk Tae disini" ucap Sijeuni sambil menepuk-tepuk tempat kosong di samping kiri-nya. Dan Taeyoung duduk di sebelah Sijeuni. Jika kalian ada diantara mereka kalian tahu siapa duduk nya yang paling anggun, yap itu adalah Taeyoung ia duduk seperti mermaid dan Sijeuni duduk seperti ia berada di Angkringan.
" Aku ingin mengembalikan uang mu" ucap Sijeuni sambil memberikan uang yang berwarna biru itu.
"Ah..., iya" Taeyoung mengambil uang tersebut dan menaruhnya di saku kiri-nya.
"Jika kau mau menceritakannya, tolong ceritakan saja aku akan mengharginya." ucap Sijeuni sambil melihat lurus.
"Ah ya-"
"Kau sedang merasa dipaksakan-kah?" Taeyoung menggelengkan kepalanya.
"Ya ceritanya begini terus terang aku penyuka sesama jenis tapi aku juga masih menyukai perempuan walau sedikit. Dan saat SMP aku memberitahukan orientasi seksualku kepada temanku, pada saat itu aku sedang diposisi aku sudah mempercayainya, dan reaksinya adalah ia membenciku sampai-sampai dia menjuluki aku si menjijikan. Dan isu itu menyebar karna dia emang orangnya, suka memberitahukan rahasia di hidupnya. Ia mengatakan kalau dia keceplosan mengatakan hal itu tetapi teman barunya berkata bahwa dia sengaja mengatakan itu agar aku pindah dari sekolah. Dan aku sudah diposisi terpuruk inginku membunuh diriku, sampai-sampai hiks..., dia tahu kalau aku sedaang dalam posisi terpuruk lalu dia menyayat pundakku untung saja tidak terlalu dalam-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanubari || JaeYoung
Fanfiction[SEMI BAKU] [BXB] [MPREG] Hanya cinta yang dapat membawa penyelesaian sempurna bagi keberadaan individual, sebab hanya cinta yang dapat memiliki dan menyatukan mereka dengan apa yang terdapat dalam sanubari mereka yang terdalam. - Pierre Teilhard de...