Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, TypoHari pembukaan dan penyambutan para kesatria baru telah selesai, semua menyambut bahagia dan saling mengakrabkan diri.
Namun tidak dengan seorang pria berambut hijau tua nyaris hitam, ia berjalan tanpa arah menjauhi para rekan kerjanya.Sakusa Kiyoomi, seorang kesatria yang baru saja dilantik hari ini. Ia berhasil menduduki peringkat ketiga dari semua pesaing. Dan itu sebuah prestasi yang sangat luas biasa bagi seorang pria desa yang tidak memiliki darah bangsawan sama sekali seperti dirinya, ia mampu bersaing dengan anak-anak yang lahir dengan sendok emas dimulut mereka.
Tanpa sadar ia berjalan semakin jauh dari perkumpulan para kesatria, dirinya tidak memiliki tujuan. Yang ia mau hanyalah menyendiri tanpa diganggu oleh ketua pasukan barunya yang terlihat seperti burung hantu bodoh.
Namun langkahnya terhenti saat sepasang matanya menatap seseorang yang berdiri tidak jauh darinya, orang itu tengah menatap kagum kepada tanaman bunga didepannya.
Dari punggungnya saja sudah terlihat siapa orang didepannya ini, pakaian yang menunjukkan kedudukan tinggi.
"Kenapa kau bisa sampai kemari? Harusnya tidak ada yang boleh kesini kecuali dengan izin dariku dulu." tanyanya kepada Sakusa tanpa membalikan badannya.
Merasa tidak ada jawaban, sosok itu berbalik dan semakin menampakkan pakaian mahalnya yang menandakan kedudukan mulia di seluruh wilayah kekaisaran ini. Penerus kekaisaran satu-satunya, purta mahkota Hinata Shoyou tengah berdiri didepannya. Dengan gugup Sakusa langsung bersujud dengan satu kaki di depannya, menunjukan sikap sopan dan memohon ampun karena memasuki dareah yang harusnya tidak sembarang orang bisa masuk.
"Angkat kepalamu, aku ingin mengingat wajahmu."
Sakusa mengangkat wajahnya dan menatap sang pangeran berambut orange yang telah berdiri tepat didepannya, membuat senyuman kecil muncul diwajahnya yang sangat manis. Bertepatan dengan angin dingin yang menandakan akhir musim semi, dan juga awal musim gugur.
Hari yang tidak akan pernah Sakusa lupakan, karena ia benar-benar terpesona dengan sosok didepannya. Sosok yang tidak mungkin bisa ia gapai...
.
.
.
.
.Sudah satu bulan lebih berlalu, yang dilakukan Sakusa hanyalah berlatih dan bergantian menjaga keamanan di istana.
Seorang kesatria baru seperti dirinya, apalagi yang berlatar belakang rakyat jelata memang sering kali diberikan perkerjaan remeh meskipun memiliki kemampuan yang luar biasa.
Berbeda dengan para kesatria berdarah bangsawan, mereka sudah menempati posisi pasukan inti bahkan ada yang sudah menjadi ketua pasukan inti.
Sebernarnya Sakusa sedikit iri, namun ia bisa apa... Dia hanyalah anak yang lahir dari keluarga petani, yang beruntung memiliki bakat bela diri pedang dan juga mana yang besar.
Namun suara terompet menghilangkan lamunan Sakusa, ia segera bergegas menuju lapangan yang biasa dipakai para kesatria.
Suara terompet menadakan semua kesatria harus berkumpul karena ketua pasukan kesatria istana hendak mengumumkan sesuatu. Setelah sampai, Sakusa langsung berdiri diposisinya dibagian belakang barisan. Tempat para kesatria kelas bawah berada.
Di depan barisan para kesatria, berdiri Marquess Bokuto Koutarou sang ketua pasukan kesatria, tidak lupa dengan sang wali ketua pasukan Akaashi keiji dan juga seseorang yang menjadi pusat seluruh pasukan kesatria.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince
FanfictionSakusa hanyalah seorang kesatria yang beruntung dapat melindungi dan melayani sang pangeran, ia hanya bisa mengagumi sosok itu.... Tidak boleh lebih, karena kalau perasaan dirinya lebih dari itu maka... itu adalah hal yang tidak tahu diri.