Pelaut Mana yang Hilang Arah
(karya dua hari jadi) Setiap dari kamu adalah pelaut. "Hobimu menyelami lautan maknakan? Sudah tertebak, haha." © 2020 Pemain Sepi
(karya dua hari jadi) Setiap dari kamu adalah pelaut. "Hobimu menyelami lautan maknakan? Sudah tertebak, haha." © 2020 Pemain Sepi
[disarankan untuk menggunakan latar belakang berwarna hitam dan tipe huruf monospace ukuran minimal] puisi: n.h gambar: weheartit.
PUISI | ❝ kelak jika malam itu tiba kan kurindukan tubuhmu peluh meluruh menjadi satu adagium membisik alufiru mencari sosok sang aku ❞ 。*✧*。 desain sampul : @puanasing
Aku degup paling ulung mencintaimu; tak akan dibiarkan mengalir aku tanpamu kuletakkan kau di sela-sela jantung, di tetes-tetes darah, di bening air mata, di lirih doa, di mana-mana; kau ada. kubiarkan kau mengalir di dalam aku dan persetan di dalammu, aku entah, tak mengapa. kubiarkan kau mengalir di dalam aku, bers...
[sebuah saran: gunakan tipe huruf monospace ukuran minimal] oh, beginikah rasanya menjadi sebuah negara yang dilupa oleh pemuda harapan esok di tanah orang asing?
UPDATE 2023: Diterbitkan oleh Mediakita, dan telah melalui proses 3 kali cetak ulang 🖤 Buku ini masih bisa kamu beli melalui online marketplace kesayanganmu, ya! (Kumpulan Puisi) "Bertahun-tahun aku bertahan, menunggu perasaanmu berubah dan menyadari segalanya, bahwa hanya aku yang patuh menanti-di antara banyak ha...
Ada bising yang harus dileburkan. [Kumpulan Puisi dan Sajak] Ditulis oleh Rahmadani.
Publikasi ini adalah ruang dialog atau diskusi. Adapun materi yang disampaikan hanyalah sebuah kemungkinan di antara kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik lagi dari apa yang kita anggap sebagai "puisi bagus". Silakan jadikan cemilan bagi yang suka nulis puisi. Semoga lekas kambuh.
biar saja mereka mengataiku manja. barangkali aroma tanah telah pendek umur di ingatan hidung mereka. atau semesta yang mungkin pilih kasih terhadap mereka daripada aku? -nona.