Sepucuk Surat dari Ayah
Sejak Nur menerima amplop cokelat titipan ayahnya, perempuan itu tahu bahwa akan ada banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Tapi tidak dengan perasaannya. - Gambar: Pinterest
Sejak Nur menerima amplop cokelat titipan ayahnya, perempuan itu tahu bahwa akan ada banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Tapi tidak dengan perasaannya. - Gambar: Pinterest
[cerpen] • cover by @supalidi on Instagram "Ponselmu itu taruh di lemari pendingin saja, lalu mari berbincang denganku di cuaca yang dingin ini," ucap pria asing yang duduk di hadapanku di kafe tanpa wifi ini. © kahawah 2018
[2/2] Aroma-aroma itu mendekapku, tidak seerat kawan lama yang kembali berjumpa, tapi cukup untuk menebarkan perasaan dimiliki dan berpulang. Aman, nyaman, pulang. ❝Aku pulang.❞ © 2020 all rights reserved by fluoresens. [photo cover belongs to its rightful owner.]
biar saja mereka mengataiku manja. barangkali aroma tanah telah pendek umur di ingatan hidung mereka. atau semesta yang mungkin pilih kasih terhadap mereka daripada aku? -nona.
[1/1] Biru kira ia tahu segala hal tentang Ruby. Ruby yang suka melempar kerikil kecil ke jendela kamarnya tiap pagi hanya untuk membangunkan Biru, Ruby yang senang menyesap cokelat panas sekalipun itu di siang terik, dan Ruby yang tak pernah suka dengan hujan, senja dan kopi--hal-hal puitis yang biasa disukai tokoh...
Hall suka Sam. Sam bilang, Hall sinting. Tapi ketika satu malam Sam tiba-tiba datang dan berdiri di depan pintu apartemen Hall dengan wajah babak belur hanya untuk berkata selamat tidur, Hall bilang, Sam lebih sinting. copyright © fata-morgen 2018