Segelintir Asa
Kepergianmu masih menyisakan segelintir asa dalam sesalku yang terus saja bertualang tanpa henti. Di relung kalbu kau adalah jejal pada rintik yang menjelma hujan berulang kali, sedangkan di jemariku serupa kanvas yang mulai kehilangan warnanya. Harapan masih ada, tapi sayangnya kesempatan itu hilang tak menyisakan ap...