MYKEL
"Maafin aku saa" dia melepaskan jabatan tangan dariku lalu berlalu meninggalkan aku yang mulai berkaca kaca. "jika kamu tak bisa ku milikki maka abadilah dalam karyaku" tulis ku dalam kertas yang kemudian di tempel di dingding kamar. "ini tempelan terakhir tentangmu mykel"