Air Mata Di Pintu November {Ongoing}
BAGIAN KEDUA SAPTA HARSA || KLANDESTIN UNIVERSE Pemuda jangkung itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Namun, rasa kehilangan itu terlalu besar untuk diabaikan. Ia duduk termenung, memainkan cincin sahabatnya yang ia bawa. Senyum tipis muncul di wajahnya, kontras dengan matanya yang mulai basah. "Han...