Sering kita dengar kisah, seorang pria merayu wanita di meja restoran atau raja menjamu tamunya dengan pesta makanan. Tentu itu adalah cara termudah merenggut hati seseorang, dengan perut dan lidah. Dibalik makanan sebuah diplomasi untuk mufakat dapat dikejar. Di lain sisi, dari makanan juga keburukan datang.
"Anda salah. Mereka terjebak dalam kenangan dan mimpi itu. Mereka terus berputar di rute yang sama. Mengulangi, melakukan semua hal yang sama dalam periode yang tak terbatas. Pada dasarnya mereka memori lama yang akan terus hidup berputar-putar dan justru cenderung berjalan mundur...".
Nama sekadar nama. Manusia dapat berubah-ubah. Sudahkah semua rencana disusun dengan sebenar-benarnya?
