Surat Dari Juanda
"Rinan, kapan kamu menjemputku?" Dalam adorasi penuh lara, Juanda berpijak di atas kursi menggenggam tali tambang berbahan nilon sepanjang 50 meter yang belum disimpul. Kepalanya pening sekali, daksanya telah berdiri lunglai tiada lagi tenaga namun tetap ia paksa untuk berdiri. "Bapak, jangan mati." Suara anak laki-l...