KILASAN
Pada pertemuan pertama itu, kamu menjadi manis dalam pahit kafeinku. Kita bagai dua orang bodoh yang dipertemukan takdir. Larut dalam permainan perasaan yang kita ciptakan. Hingga pertama kita memudar dan tampak samar... Membuat kita sama-sama tersesat, dan tak tahu akhir kita ada di mana... Karena hanya jeda dan j...