Select All
  • MENGEJAR KONSTANTA [SUDAH TERBIT]
    158K 13.6K 62

    Kisah tentang Ibu Findia, Dosen Matematika yang mengalami putus cinta hingga berulang kali. "Nasibku kok gini amat ya, Zul? Apa aku sama kamu aja kali ya?" "Boleh, Bu." "Hahaha. Bercanda, Zul, bercanda." "Tapi saya serius, Bu." "Haaa? Apa, Zul? "Saya serius sama Bu Findia." "Kamu mahasiswaku, Zul." "Bahkan Bu Findia...

    Completed  
  • Merindukanmu Dalam Diam
    47.5K 1.5K 30

    [COMPLETED] Hanya barisan kata yang membuatku merasakan bahagia, Hanya sebuah aksara yang semoga lebih bermakna, Dimana aku menuliskan tentang mu dan dia, Persahabatan serta tentang cinta, Aku hanyalah seseorang yang haus akan kata, yang tak bisa untuk bersandiwara, aku mengungkapkanya lewat kata agar kamu melihat dan...

    Completed  
  • GUSTIRA
    6.8M 240K 20

    {{WARNING! ada beberapa dialog bahasa Sunda dan keterangannya}}Dia Gusti. Cowok dengan senyuman manis yang suka baris di barisan kelas lain, suka memakai kaus kaki belang ketika main futsal, dan ngumpet di kolong meja kalau geng 'cabe' mencarinya. Bagaimana jika cowok seceria dia dipertemukan dengan Ira? cewek pendiam...

    Completed  
  • ATHLAS
    23M 508K 29

    Memiliki ciri fisik yang berbeda dari kedua kembaran lainnya, Athlas Naluna Megantara, merasa bahwa dirinya bukanlah anak dari Nakula dan Aluna, di tambah lagi sikap Nakula yang selalu seenaknya dan membedakannya dengan Athalan dan Athilla membuat Athlas semakin tidak menyukai Papanya itu. Cowok manis berlesung pipi i...

    Completed  
  • If Only
    5.3M 355K 51

    #09 in Teenfiction (24 Januari 2018) Pemenang The Wattys 2017 kategori Riveting Reads Kita telah belajar banyak mengenai kehilangan. Menjejaki satu-persatu luka, demi menemui kebahagiaan bagi yang lain. Jatuh, sampai rasanya tidak mampu lagi berdiri. Terpuruk, hingga mengira bahwa mati segera menjemput. Selang waktu b...

  • Catatan Tentang Hujan
    6.3M 155K 17

    [BOOK 1, PART DIHAPUS] [TERBIT 2 APRIL 2018] Senja itu kosong. Ia adalah bahasa dalam catatannya. Bibirnya adalah pena, luas hatinya adalah aksara. Hujan adalah perantaranya. Fajar itu hangat. Ia adalah riuh dalam tenangnya samudera. Kalimatnya adalah mentari. Tatapannya adalah cerah langit siang. Ia lah sang catatan...

    Completed