Terimakasih, Mas!
Aku masih terpekur di depan pintu. menatap nanar pada sosok yang berdiri di hadapan ku. Kenapa dia seperti ini? Apa yang terjadi? Pertanyaan yang berjejalan di benak ku tidak ada satupun yang keluar dari mulut ku. Ku genggam erat pegangan pintu guna menahan gemetarku. Ya Allah. Sudah, Cukup.