Patahan Kita
sesak-sesak pendek, yang tak sempat bernapas.
"gelap sekali di sini" "enggakpapa. perjalanannya baru saja dimulai" "kalau nanti kecapekan di jalan, bagaimana?" "kalau gitu, istirahat. kemudian, jalan lagi. setiap terowongan pasti memiliki ujung, setiap gelap pasti akan menjumpai terangnya" "aku bisa bahagia, kan?" "bisa. aku janji, kamu bisa bahagia lagi. menerus...
[disarankan untuk menggunakan latar belakang berwarna hitam dan tipe huruf monospace ukuran minimal] puisi: n.h gambar: weheartit.
[3/3] amati sekitar. barangkali, kamu yang selanjutnya dinanti-nanti oleh seorang Tukang Siomay Edan untuk berbincang-bincang dalam sekali duduk. dia memang orang asing, tapi ... gak ada salahnya kan kalau kamu coba?
(Telah terbit) Pesan langsung ---> Www.bakbuk.id bersantai dengan secangkir minuman, memahami keindahan kata yang t'lah menjadi puisi pasti menyenangkan.
Mereka yang memilih hidup di bawah realita kemanusiaan. Mereka yang memilih bertahan tanpa pernah tahu arti kebahagiaan. Biar kutunjukan padamu sebuah anomali, Anomali di negeri ini. ©auvanium | 2017
Apalagi yang perlu saya cari di luar ketika lantai rumah saya sudah menumbuhkan bermacam-macam cara untuk bertahan hidup? Apalagi yang perlu saya cari di luar ketika atap rumah saya sudah lebih dari sekadar melindungi dari hujan? Serta apalagi yang perlu saya cari di luar ketika jendela-jendela rumah saya disuguhkan u...
Setahuku tentang pukul lima sore adalah waktu di mana gerai-gerai kudapan mulai menutup tirainya; anak-anak mulai menggulung tali layang-layang mereka; serta aku, dengan keharusan mengantarkan gadis itu pulang tepat waktu. ©2016
❝ Tidak ada tempat dengan sebutan rumah di dunia ini, bagi Rimbi. ❞ ©hidrolisis | 2018
Sejak Nur menerima amplop cokelat titipan ayahnya, perempuan itu tahu bahwa akan ada banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Tapi tidak dengan perasaannya. - Gambar: Pinterest