Rasa dalam Kata
Perkenalkan, aku puisi Aku hanya rasa Yang menjelma dalam kata Perlahan melilit tanpa rupa Hingga akhirnya turun ke hati Setidaknya biarkan aku memanggil namamu Tanpa perlu menyebut namamu Merengkumu lewat sajak-sajakku Sekali atau dua kali Lagi dan lagi Sial! Aku tak bisa berhenti