Kontradiksi Rasa
Tentang berbagai rasa yang menghadirkan beberapa kata. Untukmu, yang tak pernah merasa. ~Try to forget you on my mind~ Highest rank - #79 in poetry 08.04.18(Genre) - #22 in poem 01.06.18 (Tags)
Tentang berbagai rasa yang menghadirkan beberapa kata. Untukmu, yang tak pernah merasa. ~Try to forget you on my mind~ Highest rank - #79 in poetry 08.04.18(Genre) - #22 in poem 01.06.18 (Tags)
Pernah memberikan secercah uang Anda untuk pengemis? Merasa iba jika pengemis itu membawa bayi atau anak-anak? Berharap uang Anda akan membantu ekonomi mereka? Coba pikir lagi. Jika Anda pernah menghabiskan waktu dengan seorang bayi, Anda pasti menyadari bahwa bayi sangat mudah terbangun dari tidurnya. Entah itu kare...
"Ganesha, kalau sudah besar, kamu mau jadi apa?" Ganesha bingung, kemarin gurunya juga menanyakan hal yang sama. Apa memang orang dewasa suka menanyakan hal itu? Kemarin Ganesha menjawab ingin jadi presiden, karena presiden fotonya selalu dipajang di ruang kelas. Gurunya tertawa. Dia bilang kalau jadi presiden juga ha...
Pernah orang bijak bilang, "Kamu hari ini sama seperti kamu lima tahun lagi, kecuali dalam dua hal: buku yang kamu baca dan orang yang kamu jumpai." Menanggapi itu, saya sebagai pembaca amatir, jadi tertantang untuk mendokumentasikan hasil bacaan saya dalam bentuk tulisan. Mohon jangan ditanya kenapa bukan di media ya...
Hampir tiga tahun. Selama itu aku berjuang setengah mati demi satu kursi kedokteran di universitas negeri. Konon katanya biayanya tidak semahal swasta. Tapi aku juga tidak ambil pusing karena pemerintah masih berbaik hati memberikan Bidikmisi. Semoga saja aku bisa lolos dengan Bidikmisi. Semoga. Ayah dan Ibu tidak ter...
Tahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah rantai yang menjaga Indonesia dari kejatuhan. Rantai yang patah ... bisa apa? Selamat membaca berbagai cerita dari sebuah kehidupan yang menyedihkan di dunia ini. Di mana para penulisnya telah muak dengan segala kesalahan manusia. Humanity Has Fallen.
[Kumpulan Esai] Saya tinggalkan pekerjaan rant sejenak, biarkan saya mencoba menjadi kerdil H. B. Jassin, menulis esai-esai dan mengaduk-aduk apa pun yang saya temui. ©2017
Perempuan-perempuan patah hati adalah mereka yang mengunyah luka dengan secangkir airmata. Perempuan-perempuan patah hati adalah aku, juga engkau. (c) Aksaralisa 30 Januari 2016