Keadaan Tuan Lee semakin memprihatinkan sejak kematian belahan Jiwanya, Nyonya Lee-sang istri tercintanya. Hidupnya hampa di tambah lagi sakit jantung yang diidap Tuan Lee sering kambuh dan membuat beliau pasrah dengan keadaannya. Bukan hanya kesehatan saja yang memprihatinkan namun nasip perusahaan keluarga Lee pun berada diujung tanduk. mau tidak mau Lee Jieun, putri semata wayang Tuan Lee Yongjae harus berpikir keras. Dia (Jieun) rela melakukan perjanjian yang tidak masuk akal dengan saudara laki-laki Nara yang memiliki temprament yang sulit di lukisan oleh kata-kata.