Kim Dokja dikurung dalam sebuah ruangan mewah selama lebih dari empat tahun oleh seorang pembunuh bayaran kelas pertama bernama Yoo Jonghyuk. Obsesi, trauma, kekerasan, kehilangan, nafsu dan rasa sakit menjadi teman kesehariannya. Pria dengan paras cantik, ironi dengan keadaannya tetap memaksakan sebuah senyum ketika jari berlumuran darah mengusap pipinya sambil bertanya, "Apa pekerjaanmu sudah selesai?"