Lukisan Untuk Tama (TAMAT)
  • Reads 1,423
  • Votes 122
  • Parts 33
  • Reads 1,423
  • Votes 122
  • Parts 33
Complete, First published Nov 26, 2022
Banyak cara yang Tama lakukan agar ia bisa menyicip manisnya rasa bahagia yang dikata orang-orang. Alih-alih semuanya membaik, luka pada hatinya semakin parah dan satu-persatu mulai bernanah, juga hidupnya yang terlanjur berantak'kan kala terlalu jauh mencari rasa bahagia. Tama ada pada titik dimana ia sadar, jika dirinya yang tidak bergunalah penyebab semuanya. Melihat keadaan yang semakin berantakan, Tama berfikir tidak ada tempat untuk manusia yang tidak berguna seperti dirinya.
All Rights Reserved
Sign up to add Lukisan Untuk Tama (TAMAT) to your library and receive updates
or
#11wattpadina
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
LANGKAH cover
Dear R cover
Butterfly (ON REVISI-New Version) cover
My Perfect Queen cover
Pelangi Setelah Hujan (END) cover
Hingga Nafas Terakhir  cover
Second Choice? cover
Early  cover
Truth or Dare cover
Rekomendasi Cerita Wattpad cover

LANGKAH

14 parts Ongoing

Bukan tanpa sebab, masa remaja adalah masa peralihan. Mungkin, dahulu kita masih mencari air mengalir untuk membasuh tubuh ataukah saling kejar mengejar dengan angin. Masa kecil adalah masa tentang menerbangkan layangan. Tapi, masa remaja adalah masa untuk menerbangkan angan yang bisa merusak. Betapa bahagia seorang anak-anak di saat ia punya banyak teman di sekelilingnya. Ia, sampai lupa waktu untuk pulang ke tempat seharusnya kembali. Mungkin ia tak punya keluarga lengkap. Ia juga tak punya teman banyak. Ia hanya punya kelembutan hati. Bukan tanpa sebab, ia jadi idaman para wanita. Tanpa ia harus menyengajai. Di sisi lain, ia dijadikan bahan olok-olokan oleh teman laki-laki sebayanya. Membuat ia tidak suka bergaul dengan laki-laki. Anak ini harus melangkah, tanpa cahaya di gelap malam, pun terang di siang hari. Ia mungkin akan menyusup ke dalam dunia liar. Atau tetap pada pendiriannya. Ketika ia menyentuh buku, tenggelamlah segalanya. Dengan memakai sebuah kacamata hitam. Tak begitu tampan. Tapi, siapa kira ketampanan dari dalam mengalahkan segalanya. Bukankah begitu kawan? ________________________________ Cerita ini saya tulis dengan pemikiran sendiri. Maaf bila ada salah kata, nama, sifat, ataupun yang lainnya. Cerita ini dari awal berjudul KETOS. Iya ketua osis. Tapi, sedikit membelokkan menjadi fiksi remaja yang menarik.