Aku tak sebenci itu pada senja, Aku tak menangis saat senja pergi. Aku tak terluka saat semua orang ikut serta menikmatinya. Ia tak mati, Ia hanya redup dan tetap menjalani hidup. Meski bianglala tetap berputar melawan arah. Menceritakan bagaimana lelahnya menjalani semuanya sendirian, Bagaimana merasakan kehilangan sedalam dalamnya bahkan di tinggal sampai selamanya. Tanpa surat, Tanpa pamit. Jakarta telah kehilanganmu. Bayangan kali ini hanya dapat terlihat dalam kegelapan, Hilangnya bayangmu telah mengajarkanku. Bahwa kepalsuan dan keindahan itu tak jauh berbeda.
1 part