"Kamu tidak bisa gini terus. Harus ada prioritas dihidup kamu. Kamu tidak sayang sama usaha kamu selama ini ?" Jonnah memandang jengah gadis di hadapannya ini. Sudah setengah jam mereka berselisih tapi tidak juga menemukan kata sepakat. Jonnah hampir muak dengan segala kata yang keluar dari mulut Dineshcara atau Dines. Bukan hanya bosan, jika bisa Jonnah akan mengirim Dines ke luar angkasa agar tidak lagi melihat wajah gadis di hadapannya ini. Antara menyakitkan, menyebalkan dan juga marah sekaligus sedih. "Dan kamu harusnya sudah tahu siapa prioritasku." Dines menghela nafas dengan keras. Ia menatap tajam Jonnah yang mulai berjalan ke sampingnya sambil berkacak pinggang. Lelaki yang masih memakai seragam abu-abu itu tampak sama kesalnya dengan dirinya hingga rona merah menutupi wajahnya yang berkulit putih. Sialnya itu malah membuat pesona Jonnah semakin menghantam Dines bertubi-tubi. Malah sekarang wajah Dines yang lebih merah. "Aku selesai sama kamu."