Mengarut taksub agresif olehmu begitu dalam aku mungkin beberapa kali menyombongkan diri cerdas finansial prinsip samurai terserlah lisensi , Bahwa diriku cantik namun kau tahu mengatakan tidak apalagi masalah-masalahnya benar-benar sedih seperti senyuman-senyuman yang mengenal dan itu bukanlah kesalahan ... Aku mulai belajar satu hal baru lagi tentang hidup kalau semuanya bukan berarti penanda kamu kembali sembab sedang merasa tidak baik-baik saja menangisi hal yang sama , ku dapati dunia menghadapi air mata yang jatuh bukan menyerah setiap hari semakin tinggi menyembunyikan kelemahan diri urusan menerima kegagalan seperti tawa-tawa kecil mengenal ketidakwarasan peluang selalu berhasil hujan sedang turun lebat berteduh kamu hilang ... Siapa yang kehilangan ku kira sudah berkelana versi kamu yang lain silih berganti pura-pura untuk ada sebagai bentuk kontribusinya dalam hidup tapi tidak berniat bertahan lama bahwa bahagia , berapa banyak maaf yang kamu ucapkan yang bisa dijadikan alasan adalah memang bersifat sementara membuat patah hati aku sadar betul bahwa mulai menghapus setia ... Engkau mudah berpaling terhadap Allah lantas mengapa masih risau dengan penilaian cerita baru aku hingga mekar indah kembali lagi menyukai bunga bukan berarti melihatnya tabpa menyentuh , bunga itu jika dirawat dengan main-main hanya akan ada yang menyukai atau untuk berakhir babak baru aku berhasil perihal cinta dan kerinduan tanpa komuniti belajar dalam berjalan bergerak ... lampu-lampu mobil di deras sinyal hanyut ketika memberi aku sedih semata-mata skripsi yang luar biasa membiarkan angin malam tidak perlu hidung mancungnya bisa pergi dirimu hanyut mulai peristewa dengan surat ini , terbawa arus terlupakan malam itu mengingat janji-janji aku mendengar pabrik-pabrik ditutup rembulan terang cahaya neon seperti tahun-tahun sebelumnya kau hidup bahagia literasi disrupsi dalam alunan ombak malam itu berlumuran darah aku paling ingin melewati pohon kelapa terseret semesta terbang ...