"Air Mata di Balik Senja" adalah sebuah cerita menyentuh tentang kesepian seorang ayah bernama Pak Dirman, yang hidup sendirian setelah anak-anaknya tumbuh dewasa dan merantau. Dalam keheningan rumah tua, Pak Dirman merindukan masa-masa bahagia ketika keluarganya masih lengkap. Pada hari ulang tahunnya yang ke-70, ia hanya ditemani oleh kenangan dan sebuah telepon singkat dari anaknya yang terlalu sibuk untuk pulang. Cerita ini menggambarkan perasaan rindu, kesepian, dan cinta tanpa syarat dari seorang ayah yang hanya ingin kembali merasakan hangatnya kebersamaan keluarga.