Cinta, satu kata yang kata mereka miliki banyak arti. Sekuntum mawar merah, kata mereka lambang cinta. Aku tak menampik bahwa aku pernah jatuh cinta, ya jatuh dan terluka. Sampai detik ini, tak satu pun yang bisa memberikanku penjelasan tentang makna cinta. Bahkan senja tk mampu memelukku dengan cinta. "Cinta yang membuat hidup lebih indah" ujar Fitri mungkin sedang kasmaran. "Bulshit! Zaman sekarang gak ada cinta sejati. Laki-laki sekarang mana ada yang punya cinta sejati. Dimana-mana kebanyakan wanita yang cinta mati, cinta yang terkadang membuat wanita terlihat sangat rendah. Lelaki itu kejam, mata keranjang!" tukasku menyambung percakapan di tengah taman. "Kau kenpa Ayu? Kau sih Tidak pernah jatuh cinta n dicintai." sambung Fitri merebahkan badan di atas rerumputan luas. "Pernah. Aku selalu mencintai dan tak pernah dicintai. Lelaki hanya menilai fisik. Aku bukan bidadari. Aku tak percaya akan cinta sejati." Tukasku jutek kembali mengerjakan soal matematika. Tapi aku ingin memiliki