Aku menulis bukan untuk mencari tepuk tangan, apalagi pujian. Aku hanya ingin menitipkan perasaan pada kata-kata, karena tidak semua hal berani aku ucapkan dengan suara.

Di sini, di antara huruf yang sederhana, aku menyimpan cerita tentang rindu yang tak sampai, tentang pulang yang tertunda, tentang hati yang belajar kuat lewat luka-luka kecil yang sering dianggap sepele.

Aku percaya, setiap pembaca datang membawa kisahnya sendiri. Dan mungkin, secara tak sengaja, kau akan menemukan bayangan dirimu di salah satu tokoh yang kutulis.

Jika suatu hari kau merasa lelah, semoga ceritaku bisa menjadi tempat singgah meski hanya sebentar. Bukan untuk menyembuhkan, tapi menemani.

Aku menulis karena diam terlalu ramai, dan kata-kata adalah satu-satunya cara untuk tetap waras di dunia yang terus berisik.